KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) resmi tidak membagikan dividen tahun ini dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Kamis (27/8) di Mayapada Tower 2 Jakarta.

General Manager Finance and Accounting SRAJ Amelia Jesslyn mengungkapkan pihaknya juga tidak membukukan dana cadangan wajib sehingga nilai kerugian yang dibukukan di tahun buku 2019 dimasukkan dalam ekuitas perseroan. "Hari ini hasilnya tidak ada pembagian dividen maupun pergantian posisi Direksi dan Komisaris," ungkapnya saat dihubungi Kontan, Kamis (27/8).

Sepanjang tahun 2019, SRAJ membukukan kenaikan pendapatan sebesar kurang lebih Rp193,97 miliar menjadi Rp1,00 triliun. Tahun 2018 pihaknya membukukan Rp 806,03 miliar.

Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) kantongi fasilitas kredit Rp 500 miliar dari BNI

Angka kerugian berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menciut 20,70% menjadi Rp75,66 miliar dari Rp95,41 miliar (yoy). Pendapatan rawat inap juga masih menjadi kontributor tertinggi sebanyak Rp518,37 miliar atau naik 92,29% dari Rp269,57 miliar.

Sementara itu, memasuki tahun 2020 SRAJ memiliki proyek pembangunan rumah sakit baru di Surabaya dan Bandung. Namun, pihak SRAJ enggan mengelaborasi rencana bisnis tersebut. "Kami belum menerima keterangan alokasi dana untuk pembangunan tersebut serta target penyelesaiannya," sambung Amelia.

Pada paruh pertama 2020, terlihat kondisi keuangan SRAJ tertekan akibat rugi yang membengkak sampai 837,05%. Kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2020 berjumlah Rp62,97 miliar dari Rp6,72 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Pendapatan SRAJ tembus Rp 1 triliun pada tahun 2019

Adapun pendapatan terkoreksi 5,17% menjadi Rp475,99 miliar walau perolehan rawat inap meningkat 48% dari tahun lalu menjadi Rp239,22 miliar sepanjang semester I 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .