KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama 2020, kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tertekan. Emiten produsen bahan petrokimia ini membukukan kerugian bersih US$ 29,85 juta. Pada semester I-2019, TPIA masih membukukan laba bersih hingga US$ 32,92 juta. Pendapatan bersih TPIA menurun 20,1% secara tahunan menjadi US$ 841,4 juta dari sebelumnya US$ 1,05 miliar. Penurunan penjualan ini sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah menjadi US$ 777 per ton dari sebelumnya di kisaran US$ 996 per ton pada semester I-2019. Analis Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga memperkirakan, harga jual rerata atau average selling price (ASP) dan Naphtha akan cenderung menurun mengingat tren turunnya harga petrokimia dan harga minyak yang relatif rendah. Namun, dia memperkirakan harga Naptha tidak akan turun sedalam ASP.
Kinerja tertekan, simak rekomendasi untuk saham Chandra Asri (TPIA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama 2020, kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tertekan. Emiten produsen bahan petrokimia ini membukukan kerugian bersih US$ 29,85 juta. Pada semester I-2019, TPIA masih membukukan laba bersih hingga US$ 32,92 juta. Pendapatan bersih TPIA menurun 20,1% secara tahunan menjadi US$ 841,4 juta dari sebelumnya US$ 1,05 miliar. Penurunan penjualan ini sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah menjadi US$ 777 per ton dari sebelumnya di kisaran US$ 996 per ton pada semester I-2019. Analis Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga memperkirakan, harga jual rerata atau average selling price (ASP) dan Naphtha akan cenderung menurun mengingat tren turunnya harga petrokimia dan harga minyak yang relatif rendah. Namun, dia memperkirakan harga Naptha tidak akan turun sedalam ASP.