Kinerja Tiga Anak Usaha AIG di Indonesia Masih Baik



JAKARTA. American International Group Inc. (AIG) memang sedang mengalami kesulitan keuangan. Namun hal itu ternyata tidak berdampak pada kinerja tiga anak perusahaan AIG di Indonesia. Bahkan dipastikan, ketiga anak perusahaan AIG itu akan terus beroperasi secara normal.

Seperti yang sudah diketahui, AIG yang merupakan perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang industri asuransi dan jasa keuangan di dunia. Krisis subprime mortgage kemudian menyeret AIG ke dalam kesulitan keuangan. Untungnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memberikan fasilitas pinjaman berjangka waktu dua tahun senilai US$ 85 miliar. Sebagai gantinya, bank sentral AS mengambil alih 79,9% saham asuransi yang bermarkas di New York tersebut. Pinjaman ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban likuiditas perusahaan yang mempunyai aset lebih dari US$ 1 triliun.

Kondisi ini tentu membuat gempar pemegang polis AIG. AIG memang mempunyai bisnis yang menggurita di seluruh dunia. Sampai saat ini, AIG sudah beroperasi di 130 negara, tidak terkecuali di Indonesia. Anak perusahaan AIG yang beroperasi di Indonesia antara lain PT Asuransi AIA Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia dan PT AIG Life.


Kinerja AIG Indonesia masih baik

Dalam siaran persnya yang diterbitkan pada 18 September 2008, ketiga perusahaan ini menegaskan bahwa mereka berkomitmen penuh untuk mempertahankan permodalan yang diwajibkan dan memenuhi kebutuhan nasabahnya di seluruh dunia. "Para pemegang polis AIG dapat tenang dan percaya bahwa komitmen AIG akan senantiasa terpelihara dengan baik," begitu isi dari pernyataan tersebut.

Sebelumnya Presiden Direktur PT AIG Life Robert W. Bush mengatakan, kondisi AIG tidak akan mempengaruhi bisnis AIG Life di Indonesia. "AIG Life adalah entitas bisnis yang berbeda dengan AIG yang berlokasi di Amerika. Kami mempunyai basis permodalan yang kuat dan yakin dengan bisnis yang kami jalankan saat ini," tutur Robert baru-baru ini.

Sayangnya, Robert enggan untuk mengutarakan apakah ada dampak finansial secara langsung yang dialami oleh perusahaan AIG di Indonesia karena kondisi AIG. Bila digabung, ketiga perusahaan ini memiliki aset total Rp 17 triliun dan ekuitas total sebesar Rp 2,8 triliun.

Robert mengakui, ada beberapa pemegang polis yang bertanya mengenai masalah AIG di Amerika. Namun sejauh ini belum ada pemegang polis yang menarik dananya di AIG Life.

Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Depkeu Isa Rachmatarwata mengatakan perusahaan asuransi AIG Life Indonesia masih tergolong perusahaan yang sehat. "Mereka (AIG Life Indonesia) adalah anak perusahaan AIG yang berbadan hukum sendiri dan terpisah dari induknya. Perusahaan tersebut bukan perwakilan atau cabang di Indonesia," katanya Jumat (19/9).

Dalam catatan Isa, berdasarkan laporan keuangan AIG Life Indonesia, AIA dan AIU (perusahaan yang berkaitan dengan AIG) dalam kondisi normal alias baik. Dia menuturkan krisis keuangan yang terjadi pada AIG tidak serta merta menyedot aset atau dana anak perusahaan ke induk, khususnya di Indonesia. " Sejauh ini, laporan keuangan mereka masih sesuai standar aturan yang disyaratkan," tegasnya singkat.

Menurutnya, berdasarkan peraturan perasuransian, mereka (AIG) tidak bisa mengalihkan aset anak usahanya di Indonesia ke perusahaan induk di Amerika Serikat. "Aturannya, AIG hanya bisa berinvestasi dalam batasan 20 % saja ke luar negeri. Bentuknya pun hanya sebatas instrumen pasar modal,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie