Kinerja TLKM masih menjadi juara



JAKARTA. Sejumlah emiten besar telah merilis hasil kinerja tahun buku 2016. Setiap emiten memiliki plus minusnya masing-masing.

Dari sisi top line, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) paling unggul. Pendapatan perseroan periode 2016 tercatat Rp 116,33 triliun, meningkat 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan itu memang masih di bawah kenaikan pendapatan 2015 yang sebesar 15%. Tapi secara keseluruhan, pendapatan TLKM justru berada tren kenaikan sejak 2012.


Pada periode ini, pertumbuhan pendapatannya sebesar 8%, lalu dilanjutkan dengan pertumbuhan periode 2013 dan 2014 yang masing-masing sebesar 6% dan 8%.

Berbanding terbalik dengan TLKM, pendapatan PT Astra International Tbk (ASII) justru berada pada tren penurunan. Periode 2012, pertumbuhan pendapatannya mencapai 16%.

Tapi setelah itu, pendapatannya terus menurun, bahkan mulai mencatat penurunan pendapatan pada 2015 yang turun 8%. Periode 2016, pendapatan ASII turun 2% menjadi Rp 181,08 triliun.

Tapi dari segi bottom line, ASII justru menjadi yang paling jago. Meski mencatat penurunan pendapatan selama dua tahun berturut-turut, tapi laba bersih perseoran tetap tumbuh positif. Periode 2016, ASII masih mampu mencatat kenaikan laba bersih sebesar 5% menjadi Rp 15,16 triliun.

Banyak faktor yang menentukan variatifnya kinerja para emiten tersebut. Salah satunya, pergerakan makro ekonomi.

"Karena mereka (emiten) besar, jadi sangat sensitif terhadap gejolak makro," kata analis First Asia Capital David Sutyanto.

Kebijakan pembangunan pemerintah juga menjadi penentu. Hal ini yang dialami oleh TLKM. Pemerintah sedang gencar-gencarnya pembangunan infrastruktur.

Salah satu poin dari program itu adalah, infrastruktur telekomunikasi terutama wilayah Indonesia Timur. Sebagai, BUMN, sudah menjadi kewajiban TLKM untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

"Jadi, ini sekaligus menjadi sentimen positif untuk fundamental TLKM tahun ini," kata David. Peluang semakin terangkatnya kinerja TLKM kian lebar selama pemerintah masih menggenjot program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto