KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) terpantau melesu selama periode Januari-September 2025. Selain penurunan pendapatan, perseroan juga masih tercatat membukukan kerugian pada periode ini. 

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan RAAM tercatat Rp145,4 miliar per kuartal III-2025, atau turun sebesar 12,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 166,81 miliar. 

RAAM juga masih mencatatkan rugi neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 20,29 miliar. Namun, angka kerugian berhasil ditekan hingga 81,97% dari nilai semula Rp 112,58 miliar di tahun sebelumnya. 

KB Bank Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Melalui Program GenKBiz

Baca Juga: Masuk Kota Lapis Kedua, Tripar Multivision (RAAM) Buka Platinum Cineplex di Semarang

Direktur Utama RAAM Ario Bayu mengungkapkan, di tengah penurunan pendapatan RAAM berhasil menurunkan rugi bersih lebih dari 80% secara tahunan. Hal ini mencerminkan disiplin keuangan yang lebih baik serta pendekatan yang lebih seimbang dalam kegiatan produksi dan investasi. 

“Kemampuan perseroan untuk mempertahankan posisi kas yang sehat di sepanjang siklus ini menunjukkan komitmen RAAM terhadap pengelolaan risiko yang hati-hati,” ungkap Ario, dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025). 

Meskipun hasil kinerja kuartal ketiga belum memuaskan, pihaknya memastikan bahwa RAAM tetap berada dalam posisi kas yang kuat, sehingga memberikan fleksibilitas untuk terus berinovasi dan beradaptasi. 

Baca Juga: Tripar Multivision Plus (RAAM) Berhasil Balik Rugi Jadi laba pada Semester I-2025

Hal ini tercermin dari rencana ekspansi perusahaan di sisa tahun ini. Salah satunya  perluasan jaringan Platinum Cineplex di Pandan, Sumatera Utara pada bulan November mendatang. 

Selain ekspansi fisik, RAAM juga tengah menjalankan berbagai inisiatif digitalisasi untuk memonetisasi perpustakaan film dan program televisi miliknya yang sangat luas. 

“Perpustakaan konten kami merupakan salah satu aset hiburan paling berharga di Indonesia. Dengan membawanya ke ranah digital, kami tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membuka peluang monetisasi baru melalui layanan streaming, lisensi, dan pasar internasional,” tambah Ario.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News