KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan kinerja yang memuaskan sepanjang tahun 2021. Emiten farmasi itu mencetak penjualan hingga Rp 26,3 triliun atau naik 13,6% dibanding tahun sebelumnya. Sementara laba bersih KLBF terkerek 16,5% year on year (yoy) menjadi Rp 3,2 triliun. Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania mencermati, pertumbuhan kinerja yang signifikan itu ditopang seluruh segmen yang kompak terkerek. Penjualan segmen distribusi dan logistik naik 25,8% yoy. Sementara, segmen obat resep dan segmen produk kesehatan meningkat masing-masing 14,7% yoy dan 7,1% yoy. Segmen nutrisi naik paling mini 2,5% yoy. Adapun operating profit margin (OPM) dan net profit margin (NPM) tercatat 15,3% dan 12,1% di 2021. Asal tahu saja, pada tahun sebelumnya, OPM dan NPM KLBF tercatat masing-masing 15,2% dan 11,8%. Sementara untuk gross profit margin (GPM) tercatat sedikit menurun menjadi 43% tahun lalu, dari 44,3% di tahun 2020.
Apabila dicermati lebih lanjut, pemberat GPM sepanjang tahun 2021 bersumber dari segmen obat resep dan segmen nutrisi yang menurun menjadi 52,8% dan 51,5%. Pada tahun 2020, kedua segmen itu mencatatkan GPM masing-masing 53,4% dan 53%.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Tak Khawatir Permintaan Layanan Tes Covid-19 Berkurang Lebih lanjut, Cindy mencermati, untuk memperkuat bisnis, KLBF melalui PT Kalbe Genexine Biologics melakukan penelitian kolaborasi dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru dengan beberapa negara termasuk Asia Tenggara, Australia, dan Timur Tengah. KLBF juga terus memperkuat platform digitalnya dengan mengembangkan EMOS dan Mosttrans dari divisi distribusi dan logistik. Pengembangan platform digital ini dapat mendukung pertumbuhan kinerja untuk tahun 2022. Sedikit gambaran, segmen distribusi dan logistik berkontribusi paling besar terhadap penjualan hingga 37,1%. KLBF juga terus mengembangkan telemedicine melalui KlikDokter yang saat ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna. Ke depannya, KlikDokter akan menjadi digital KLBF aplikasi super kesehatan. Terkait segmen nutrisi, KLBF manergetkan produk-produk nutrisinya dapat masuk ke semua lapisan masyarakat. Mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Asal tahu saja, walau membukukan pertumbuhan paling mini sepanjang tahun lalu, segmen ini menyumbang hingga 27,3% terhadap penjualan. Segmen nutrisi juga dipandang masih memiliki prospek yang baik ke depannya. Hal ini didukung oleh minat masyarakat akan kesehatan yang semakin meningkat. Adapun salah satu produk yang digemari adalah Hydro Coco. "Di tahun 2022 ini pendapatan dan laba bersih KLBF dapat mencapai Rp 28 triliun dan Rp 3,4 triliun," jelas Cindy dalam riset. Mempertimbangkan hal di atas, NH Korindo Sekuritas Indonesia merekomendasikan overweight saham KLBF dengan target harga Rp 1.800 per saham. Pada perdagangan, Rabu (20/4), harga saham KLBF turun 0,95% ke Rp 1.560 per saham.
Baca Juga: Nasib Bisnis Tes PCR dan Antigen Pasca Pemerintah Perlonggar Syarat Naik Transportasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat