Kinerja Tumbuh, Rugi Bank Neo (BBYB) Susut Jadi Rp 6,15 Miliar di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB ) atau BNC cetak kinerja positif di semester I-2024. Di mana, rugi bersih Bank Neo turun menjadi Rp 6,15 miliar di semester I-2024. Sekedar mengingatkan, rugi bersih BNC capai Rp Rp326,78 miliar.

Makin menyusutnya kerugian tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 1,55 triliun pada semester I-2024, naik 12,12% secara tahunan (year on year/yoy) dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 1,39 triliun.

Alhasil rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BNC berada di posisi yang tinggi, yakni sebesar 18,62% per Juni 2024, naik dari 16,15% pada tahun lalu.


Sejalan dengan itu pendapatan komisi BNC juga meningkat dari Rp 42,46 miliar menjadi Rp 51,15 miliar pada semester I-2024. 

Baca Juga: Kredit Bank Neo Turun 10% di Semeter I Tahun 2024

Di sisi lain BNC makin efisien dalam menjalankan operasionalnya, hal ini terlihat dari menurunnya beban operasional BNC dari Rp 1,71 triliun menjadi Rp 1,55 triliun pada semester I-2024.

Alhasil cost to income ratio (CIR) yang turun dari 45,03% menjadi 32,04% per Juni 2024. Sejalan dengan itu rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga turun dari 115,99% menjadi 100,27% per Juni 2024.

Dari sisi intermediasi, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp 9,01 triliun pada semester I-2024, menurun 10,9% yoy dari periode tahun lalu yang sebesar Rp 10,11 triliun

“Penyaluran tersebut dilakukan dengan selektif untuk menjaga kualitas kredit dengan risiko yang dapat terkelola dengan baik,” ungkap Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo dalam keterangannya, Rabu (31/7).

Kualitas pembiayaan BNC sedikit memburuk, hal ini terlihat dari meningkatnya rasio non performing loan (NPL) gross dari 3,69% menjadi 3,88% per Juni 2024. Namun posisi NPL Nett turun dari 2,02% menjadi 1,28% per Juni 2024.

Sejalan dengan itu BNC terlihat mempertebal pencadangannya, terlihat dari rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang naik dari 2,66% menjadi 3,13% per Juni 2024.

Secara nilai, pencadangan BNC tercatat sebesar Rp 476,53 miliar pada semester I-2024, naik dari periode tahun lalu yang sbeesar Rp 346,02 miliar.

Dari sisi sumber pendanaan, likuiditas BNC  terjaga dengan baik yang mana jumlah DPK mulai menanjak naik 6,01%, dari Rp13,87 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp14,76 triliun di 30 Juni 2024.

Adapun rasio dana murah (CASA) Bank Neo Commerce juga meningkat secara tahunan menjadi 29,73%. Ini didorong peningkatan tabungan sebesar 21,75% menjadi Rp3,91 triliun di semester I 2024. 

 
BBYB Chart by TradingView

Produk tabungan di aplikasi neobank BNC semakin menjadi pilihan nasabah karena juga memberikan fleksibilitas dan imbal hasil yang menarik, selain produk deposito yang telah lama menjadi primadona. Hal ini salah satu upaya BNC untuk terus meningkatkan porsi dana murah.

Dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang kuat, Total aset BNC pun meningkat 4,66% menjadi Rp19,06 triliun pada akhir Juni 2024 dibandingkan Rp18,17 triliun pada posisi akhir tahun 2023 lalu.

“Kami optimistis, kinerja yang baik ini akan semakin baik lagi di semester kedua di tahun ini. Kami berupaya maksimal untuk dapat meraih hasil positif di akhir tahun ini. Kami percaya dengan dukungan dari nasabah, berbagai mitra strategi, regulator, dan pemegang saham, hal tersebut dapat dicapai dengan senantiasa melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank,” kata Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari