KONTAN.CO.ID - CIKARANG. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tidak begitu khawatir dengan adanya penurunan kinerja keuangan yang dialami perusahaan farmasi plat merah tersebut pada semester I-2022. Sebagai informasi, pendapatan KAEF melorot 20,4% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 4,4 triliun pada semester I-2022. Bersamaan dengan itu, KAEF menderita kerugian bersih sebesar Rp 205,12 miliar, berbanding terbalik dengan realisasi semester I-2021 di mana perusahaan meraih laba bersih Rp 57,6 miliar. Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, kondisi pasar farmasi cukup berbeda antara tahun 2022 dan 2021. Tahun lalu, permintaan produk farmasi KAEF sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. KAEF juga banyak terlibat dalam program-program pemerintah terkait penanganan pandemi.
Kinerja Turun pada Semester I, Manajemen Kimia Farma Sebut Hanya Bersifat Sementara
KONTAN.CO.ID - CIKARANG. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tidak begitu khawatir dengan adanya penurunan kinerja keuangan yang dialami perusahaan farmasi plat merah tersebut pada semester I-2022. Sebagai informasi, pendapatan KAEF melorot 20,4% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 4,4 triliun pada semester I-2022. Bersamaan dengan itu, KAEF menderita kerugian bersih sebesar Rp 205,12 miliar, berbanding terbalik dengan realisasi semester I-2021 di mana perusahaan meraih laba bersih Rp 57,6 miliar. Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, kondisi pasar farmasi cukup berbeda antara tahun 2022 dan 2021. Tahun lalu, permintaan produk farmasi KAEF sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. KAEF juga banyak terlibat dalam program-program pemerintah terkait penanganan pandemi.