Kinerja Unilever kuartal III berpeluang naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melihat adanya potensi perbaikan kinerja keuangan kuartal III 2017 dibanding kuartal sebelumnya. Jumlah hari yang lebih banyak menjadi salah satu pendorongnya.

Selama kuartal II, UNVR kehilangan sembilan hari kerja. Sementara, kuartal III, hari yang hilang untuk menjual produk-produk perusahaan tak lagi sebanyak kuartal sebelumnya.

Mengacu pada hal tersebut, meskipun tipis, manajemen melihat adanya potensi kenaikan penjualan selama kuartal III dibanding kuartal II tahun ini. Namun, yang paling terlihat dari kinerja UNVR nanti adalah sisi laba bersih.


"Ini karena harga gula jawa (coconut sugar) masih tetap rendah," ujar Sancoyo Antarikso, Direktur UNVR, Senin (9/10).

Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian memberikan gambaran, rendahnya harga gula jawa akan memberikan sentimen positif bagi segmen food & refreshment UNVR. Sebab, gula jawa menjadi bahan baku pembuatan kecap savoury.

Nyatanya, harga gula jawa sepanjang kuartal III kemarin masih tetap rendah. "Sehingga, UNVR diperkirakan mampu menjaga laba operasi segmen ini diatas Rp 700 miliar," tulis Stevanus dalam riset 9 Oktober 2017.

Sepanjang kuartal II 2016, laba operasi UNVR dari segmen food & refreshment tercatat Rp 462 miliar. Artinya, akan ada pertumbuhan lebih dari 50% di segmen tersebut pada kuartal III tahun ini.

Stevanus menambahkan, segmen home care & personal care (HPC) UNVR juga berpeluang untuk mencatat kenaikan. Potensinya diperoleh dari produk baru, hand and body lotion merek Hijab Fresh. "Produk itu akan menyasar sekitar 20 juta wanita berjilbab di Indonesia," ujar Stevanus.

Sancoyo belum bersedia memberikan perkiraan kinerja kuartal III lebih lanjut. "Kinerja kuartal III akan kami sampaikan akhir bulan ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini