Kinerja unitlink membaik, indeks unitlink pendapatan tetap mulai tumbuh positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat produk unitlink dirasa kurang diminati saat pandemi covid-19 ini, kinerja indeks unitlink secara perlahan mulai membaik. Hingga Agustus 2021, indeks untuk semua produk unitlink tumbuh positif secara bulanan meski secara year-to-date (ytd) baru unitlink pendapatan tetap yang tumbuh positif.

Berdasarkan catatan Invofesta per 31 Agustus 2021, indeks unitlink pendapatan tetap tumbuh 1,10% ytd. Sementara itu, untuk kinerja indeks unitlink saham dan unitlink campuran masih terkoreksi masing-masing -2,16% ytd dan -1,21% ytd.

Pengamat Pasar Modal PT Infovesta Kapital Advisori, Praska Putrantyo mengatakan bahwa saat ini kondisi pasar modal sudah mulai pulih akibat sentimen dari dalam negeri, terutama masalah kasus harian Covid-19 yang mulai melandai dan pelonggaran PPKM di sejumlah kota besar sehingga memicu ekspektasi membaiknya ekonomi.


Selain itu, Praska juga menyebutkan bahwa ada kabar baik dari luar negeri terkait kepastian kebijakan The Fed mengenai rencana tapering yang tanpa diikuti oleh kenaikan suku bunga acuan. “Itu memicu kelegaan di pasar sehingga pelemahan USD mendorong pasar komoditas dan pasar saham global kembali naik,” ujar Praska.

Baca Juga: Salurkan kredit paylater lewat Traveloka Rp 47 miliar, BNI kini gandeng Shopee

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini produk unitlink saham dan unitlink campuran justru lebih menarik untuk dikoleksi meskipun secara ytd masih mengalami koreksi. Hal ini mengingat secara month-to-date (mtd), kinerja produk unitlink saham dan campuran masing-masing tumbuh sebesar 1,78% mtd dan 1,16% mtd. “Akselerasi pasar saham mulai menarik dan dana asing mulai masuk,” ungkapnya.

Adapun, Praska memprediksi sentimen-sentimen positif yang ada di bulan Agustus lalu bisa memicu kembali melanjutkan penguatan. Hal tersebut juga didukung dengan stabilnya pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS serta prospek suku bunga acuan dalam negeri yang masih dipertahankan rendah.

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan pun turut mengakui bahwa saat ini produk unitlink pendapatan tetap masih memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan lainnya. Hal ini dikarenakan volatilitas pasar obligasi tidak seperti pasar saham.

Meski demikian, BNI Life mengalami penurunan premi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan nilai hingga Juli mencapai Rp 867 miliar. Selain itu, ada penurunan pemegang polis unitlink sebesar 4,83% yang disebabkan adanya surrender.

Sementara itu, Infovesta mencatat produk unitlink Generali Indonesia khususnya Generali Balanced Fund dan Generali Equity Ultima memiliki kinerja paling baik dengan memberikan imbal hasil besar yaitu 17,75% dan 12,17% dalam periode waktu satu bulan. 

Baca Juga: Jasindo kembali dipercaya menjamin risiko Satelit Telkom T3-S dan Telkom Merah Putih

CMO Generali Indonesia, Vivian Arbianti mengatakan di Generali sendiri saat ini sudah ada fitur Robo ARMS yang bisa membantu mengoptimalkan kinerja unit link nasabah. Bahkan, ia menyebutkan 94% nasabah yang menggunakan fitur tersebut memiliki kinerja investasinya di atas IHSG.

“Fitur Robo ARMS bertujuan untuk mengelola unit link secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah,” ujar Vivin.

Sekadar informasi, hingga semester I-2021 perolehan premi unit link di Generali Indonesia mencapai lebih dari Rp 710 miliar. Sedangkan kontribusinya terhadap keseluruhan premi hanya sebesar 48%, masih didominasi produksi asuransi tradisional.

Selanjutnya: Hingga semester I, aset Sequis Life tumbuh hingga 6,69%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi