KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Victoria Insurance Tbk (
VINS) mencatat penurunan aset 16,7% secara tahunan menjadi Rp 297,04 miliar di akhir 2022 jika dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 356,58 miliar. Direktur Independen Victoria Insurance, Fatchurhuda menyebutkan, total liabilitas di tahun 2022 sebesar Rp 110,51 miliar, turun 4,7% yoy dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 115,98 miliar. Nilai ekuitas di 2022 tercatat Rp 186,53 miliar turun 22,47% yoy dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 240,60 miliar. “Premi bruto Victoria Insurance pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 130,85 miliar, naik 29,77% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 101,08 miliar,” ujar dia dalam paparan publik Victoria Insurance, Rabu (17/5).
Sementara itu, lanjut dia, pendapatan premi neto VINS di tahun 2022 mencapai Rp 25,63 miliar. Pendapatan premi bersih VINS naik 15,19% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 22,25 miliar. Pendapatan premi neto Victoria Insurance merosot tajam 52,05% menjadi Rp 4,08 miliar di 2022 dari Rp 8,51 miliar di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Grup Victoria Punya Gawe, Begini Sulur Bisnis Keluarga Tanojo Dia memaparkan, hasil
underwriting tahun 2022 tercatat sebesar Rp 10,45 miliar. Angka ini lebih rendah Rp 1,18 miliar dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 11,63 miliar. “Hasil investasi di tahun 2022 tercatat sebesar Rp 12,28 miliar, turun Rp 1,8 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 14,11 miliar. Beban perusahaan tercatat sebesar Rp 33,5 miliar, meningkat Rp 171 juta dibanding 2021 Rp 33,3 miliar,” kata Fatchurhuda. VINS mencatat laba bersih Rp 8,6 miliar di tahun 2022. Keuntungan Victoria Insurance turun 30,08% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 12,31 miliar. “Penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan komisi neto dan adanya peningkatan beban klaim neto,” tandas dia.
Baca Juga: Victoria Insurance Catatkan Laba Rp 1,97 Miliar pada Semester I-2022 Sementara itu, Direktur Utama Victoria Insurance, Suwandi Suharto menargetkan pertumbuhan bisnis yang tidak muluk-muluk di tahun 2023. “Kami tidak menargetkan angka yang fantastis tetapi yang realistis saja, kami target pertumbuhan 15% dari apa yang sudah kami capai di 2022,” kata Suwandi. Suwandi bilang, pihaknya fokus untuk mendapatkan produksi yang positif dan sangat berhati-hati dalam menerapkan prinsip
underwriting yang sehat. VINS lebih banyak bergerak di segmen otomotif dan properti. Kini, VINS juga akan memfokuskan pada produk digital. “Strategi untuk tahun 2023 kami akan diversifikasi produk khususnya dalam mencari sumber alternatif kanal distribusi yang baru, dalam hal ini kita banyak bekerja sama sekarang dengan
fintech,” terang Suwandi.
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Diproyeksi Melonjak, Ini Penyebabnya Dia menambahkan, selain bergerak di bisnis konvensional yang sudah berjalan, pihaknya sudah mendapatkan sumber bisnis baru dari fintech. Adanya pengetatan kondisi reasuransi secara global yang juga berdampak ke Indonesia membuat bisnis konvensional Victoria Insurance terdampak pula.
“Tetapi kami cukup
confident, cukup yakin dengan adanya strategi-strategi baru kita yaitu di bisnis-bisnis
fintech,” ujar dia. Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan per kuartal I 2023 laba Victoria Insurance tampak naik signifikan dari Rp 679,04 juta pada Maret 2022 menjadi Rp 2,67 miliar di Maret 2023. Peningkatan laba tersebut disokong oleh pendapatan
underwriting yang tercatat sebesar Rp 11,35 miliar di Maret 2023, naik 61,68% yoy dibandingkan Maret 2022 yang sebesar Rp 7,02 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati