Kinerja Wijaya Karya (WIKA) turun, ini kata analis BRI Danareksa Sekuritas



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bukukan laba bersih Rp 83 miliar. Capaian tersebut turun 67% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year /yoy).

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Maria Renata dalam risetnya, Kamis (2/9) menyebutkan capaian laba bersih itu didukung pendapatan yang lebih rendah 5,1% yoy atau Rp 6,8 triliun dan marjin kotor yang lebih rendah atau turun 132 bps menjadi 8,1%.

"Hasil semester I di bawah ekspektasi kami," tulisnya.


Untuk neraca, ia menjelaskan total utang WIKA per 21 Juni mencapai Rp 26,5 triliun, menghasilkan DER 1,58 kali. Adapun DER bersih 1,13 kali dan ICR 0,84 kali. Utang perbankan mendominasi dengan kontribusi mencapai 73,9% atau setara dengan Rp 19,6 triliun.

Baca Juga: Prediksi IHSG Jumat (3/9) menguat, analis rekomendasi beli 2 saham ini

Pinjaman untuk empat bank BUMN di bawah Himbara mencapai sekitar 41% dari total utang dengan nilai nominal Rp 10,9 triliun. Di sisi lain, total piutang lancar mencapai Rp 15,5 triliun, setara dengan 24,8% dari total aset dan 58,7% dari total utang.

Dengan hasil tersebut, BRI Danareksa Sekuritas merevisi turun target 2021 dengan memangkas target pendapatan minus 3%. Pihaknya juga menurunkan perkiraan marjin kotor menjadi 9,8% untuk mencapai target laba bersih baru sebesar Rp 274 miliar.

"Ini adalah 55% lebih rendah dari target kami sebelumnya," sebutnya.

Selain merevisi target 2021, Maria juga menyesuaikan target 2022 sebagian besar pada tingkat kotor dan ini menghasilkan target pendapatan 2022 yang lebih rendah sebesar 24% menjadi Rp 952 miliar.

Meskipun demikian, target laba bersih 2021-2022 masih menawarkan pertumbuhan yang kuat, masing-masing tumbuh 47,4% yoy dan 247,8% yoy.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) rambah ke bidang usaha kebandarudaraan

Dari sana, BRI Danareksa mempertahankan rating beli menimbang rencana pemerintah untuk mempercepat anggaran infrastruktur dan penyerapan PEN di semester II 2021 sebagai katalis positif.

"Kami menurunkan target penilaian kami menjadi -1SD PE dari rata-rata PE, sebelumnya. Kami tiba di target harga baru Rp 1.400, menyiratkan 22PE dari 13,0 kali," paparnya.

Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) akan tawarkan obligasi dan sukuk Rp 2,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli