Kinerja WIKA ditopang carry over



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan bisa memperoleh kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun di 2011. Target tersebut lebih tinggi 17,9% ketimbang realisasi kontrak baru di 2010 sebesar Rp 10,46 triliun.Manajemen WIKA mengandalkan bisnis jasa konstruksi untuk mengejar target tersebut. WIKA memproyeksikan pendapatan dari jasa konstruksi akan setara dengan 65,93% dari total target kontrak, atau sekitar 8,11 triliun. Sisa target pendapatan akan dipenuhi oleh bisnis non-konstruksi, seperti industri beton pracetak serta properti.Namun analis Samuel Sekuritas Andrianus Bias Prasuryo dan Analis Bahana Securities Pandu Anugrah sepakat pencapaian proyek baru WIKA akan tergantung pada banyaknya proyek pemerintah di 2011. Maklumlah, sekitar 60%-70% proyek WIKA adalah proyek pemerintah.Tahun ini, proyek pemerintah memang banyak. Namun, kedua analis menilai proyek-proyek baru pemerintah tak menjamin target proyek baru WIKA di 2011 akan tercapai.Adrianus menilai penyerapan WIKA terhadap tender proyek-proyek tersebut yang akan menentukan. Selain itu "Permasalahannya seringkali ada proyek tapi tidak ada investor, atau ada investor tapi tender terlambat," ujar Pandu, Rabu (2/3).Pandu meramal tahun ini WIKA bisa mendapat proyek baru senilai Rp 12,6 triliun. Sementara Adrianus menilai WIKA hanya akan mendapat proyek baru senilai Rp 10,8 triliun tahun ini.Pendapatan naikDari seluruh bisnisnya, manajemen WIKA menargetkan penjualan bersih di tahun ini tumbuh 7,64% dari tahun lalu menjadi Rp 9,44 triliun. Sedang laba usaha ditarget naik 38,37% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 350,90 miliar.Agar target tercapai, WIKA menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 308 miliar untuk pengembangan usaha. Jumlah tersebut setara 55,8% dari total capex 2011 sebesar Rp 552 miliar.Selain untuk pengembangan usaha, WIKA mengalokasikan Rp 202 miliar untuk penyertaan dan Rp 12 miliar untuk investasi dalam bentuk aset tetap. Kebutuhan capex WIKA ini akan dipenuhi dari kas internal.Pandu memprediksi pendapatan perusahaan pelat merah ini bisa naik 28,79% menjadi Rp 8,5 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan akan mencapai Rp 342 miliar, naik 26,67% dari estimasi laba bersih tahun 2010.Adrianus lebih optimistis. Ia memperkirakan pendapatan WIKA tahun ini bisa mencapai Rp 9,1 triliun. Namun laba bersih perusahaan ini cuma sebesar Rp 319 miliar. "Pendapatan WIKA akan lebih banyak ditunjang oleh carry over proyek 2010," katanya. WIKA mencatat kontrak tahun lalu yang baru direalisasikan tahun ini alias kontrak carry over mencapai sekitar Rp 13,3 triliun.Pandu, serta analis Mandiri Sekuritas Maria Renata kompak merekomendasikan buy untuk saham WIKA. Pandu memperkirakan harga WIKA bisa mencapai Rp 820 per saham, sedang Maria mematok target harga WIKA di Rp 810 per saham.

Rekomendasi Adrianus untuk saham WIKA adalah hold dengan target harga Rp 870 per saham. Harga WIKA, Rabu (2/3), melemah 1,52% menjadi Rp 650 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: