KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren penurunan volume penjualan rokok, emiten rokok besar diperkirakan mampu bertahan.Tapi, emiten rokok second liner seperti PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) akan lebih terpengaruh. "Yang jadi masalah sekarang volume penjualan second liner lebih banyak terpengaruh dari kenaikan cukai, sementara pemain utama karena memiliki brand yang cukup kuat sulit konsumen mereka yang sekarang untuk berpindah," kata Alfred Nainggolan, Analis Koneksi Kapital, Jumat (10/11). Ketika emiten lapis kedua menaikkan harga jual untuk menyesuaikan dengan kenaikan tarif cukai rokok, konsumen diperkirakan akan lari pada merek rokok yang lebih terkenal. "Harga sudah naik lebih baik, sekalian pindah ke rokok yang premium sekalian," kata Alfred. Ditambah, kemampuan pemain utama rokok untuk menyedot pasar apabila menaikkan harga jual yang lebih rendah dari pemain rokok lapis kedua.
Kinerja Wismilak makin tertekan cukai rokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren penurunan volume penjualan rokok, emiten rokok besar diperkirakan mampu bertahan.Tapi, emiten rokok second liner seperti PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) akan lebih terpengaruh. "Yang jadi masalah sekarang volume penjualan second liner lebih banyak terpengaruh dari kenaikan cukai, sementara pemain utama karena memiliki brand yang cukup kuat sulit konsumen mereka yang sekarang untuk berpindah," kata Alfred Nainggolan, Analis Koneksi Kapital, Jumat (10/11). Ketika emiten lapis kedua menaikkan harga jual untuk menyesuaikan dengan kenaikan tarif cukai rokok, konsumen diperkirakan akan lari pada merek rokok yang lebih terkenal. "Harga sudah naik lebih baik, sekalian pindah ke rokok yang premium sekalian," kata Alfred. Ditambah, kemampuan pemain utama rokok untuk menyedot pasar apabila menaikkan harga jual yang lebih rendah dari pemain rokok lapis kedua.