Kinerja yahud multifinance di kuartal III



jakarta. Di tengah tekanankenaikan BI rate dan pelambatan ekonomi, lima perusahaan multifinance mencetak pertumbuhan pembiayaan rata-rata 18% di kuartal ketiga tahun ini. Dus, mereka menyiapkan sejumlah strategi agar dapat menembus target pembiayaan pada akhir tahun ini.

Salah satu multifinance yang mencatatkan pertumbuhan adalah Astra Credit Companies (ACC). Hingga kuartal ketiga tahun ini, ACC telah meraih pembiayaan sebesar Rp 19,8 triliun, tumbuh 9,5% year-on-year.

Dari jumlah itu, 65% dari kendaraan baru roda empat dan 26% pembiayaan roda empat bekas. Sisa pembiayaan sekitar 9% disumbangkan oleh unit alat berat.


Salah satu pemicu pertumbuhan pembiayaan adalah ajang pameran mobil atau Indonesia International Motor Show (IIMS) pada akhir September lalu. "Di IIMS, kami memberikan special rate bunga pembiayaan sehingga menarik masyarakat," ujar Chief Executive Officer ACC, Jodjana Jody, belum lama ini.

Munculnya mobil murah, tidak hanya LCGC, tapi seperti Etios dan Avanza, turut membantu pembiayaan ACC. Kantor cabang ACC di seluruh Indonesia juga melaporkan pertumbuhan pembiayaan. Di sisa tahun ini, manajemen ACC terus menggenjot pembiayaan agar target pembiayaan di akhir tahun yang berkisar Rp 24 triliun hingga Rp 25 triliun bisa tercapai.

Pemain lain, FIF Group, juga mencetak pertumbuhan pembiayaan. Per akhir September, FIF mengantongi pembiayaan Rp 16 triliun, tumbuh 11% dari periode sama tahun lalu.

Portofolio pembiayaan FIF Group meliputi sepeda motor baru sebesar 83%, sepeda motor bekas 10% dan elektronik menyumbang 7%. Hingga akhir tahun ini, FIF menargetkan pembiayaan mencapai Rp 20 triliun. "Melihat angka saat ini, rasanya sangat mungkin target tersebut bisa tercapai," ujar Djap Tet Fa, Direktur Pemasaran FIF Group. 

Untuk menembus target itu, FIF menggeber promo bertajuk Samba. Debitur yang mengangsur di FIF akan mengikuti undian pergi ke Brasil untuk menonton ajang sepakbola terbesar sejagat, yakni Piala Dunia 2014. Pemenang akan berangkat ke Brasil bersama pesepakbola nasional, Bambang Pamungkas.

BCA Finance juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan pada kuartal ketiga 2013. Di periode itu, anak usaha BCA ini meraih pembiayaan Rp 18 triliun, tumbuh 13% dari periode sama tahun lalu. "Target akhir tahun kami Rp 26 triliun," ujar Direktur Utama BCA Finance, Rony Haslim.

Sedangkan Mandala Finance mengantongi pertumbuhan pembiayaan 7% year-on-year menjadi Rp 3,1 triliun per akhir September 2013. Portofolio pembiayaan Mandala meliputi 55% motor baru dan 45% motor bekas.

Hingga akhir 2013, Mandala membidik pembiayaan sebesar Rp 4,8 triliun. "Kami cukup optimistis mengejar target. Kami akan memaksimalkan potensi kantor cabang," ujar Sekretaris Perusahaan Mandala Finance, Mahrus, beberapa waktu lalu.

Pertumbuhan serupa terjadi di Mandiri Tunas Finance. Di kuartal III 2013, anak usaha Bank Mandiri ini mencatatkan pembiayaan Rp 8,61 triliun, meningkat 48% ketimbang periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia