TOKYO. Bursa Jepang bergerak antara zona hijau dan zona merah. Pada penutupan sesi siang pukul 11.30 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1% menjadi 9.042,36. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 749,24. Pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Canon Inc yang turun 1,9%, Yamaha Corp mencatat penurunan terbesar pada indeks Nikkei, dan Sharp Corp melonjak 6,3%. Adapun sentimen yang mempengaruhi bursa Jepang adalah kinerja perusahaan, seperti Canon Inc, yang mengecewakan. Selain itu, yen diperdagangkan mendekati level terlemahnya sejak Juni lalu seiring spekulasi Bank of Japan akan menambah stimulus. "Investor melihat Bank of Japan semakin serius untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Hal ini berdampak pada pergerakan mata uang yen," ujar Naoki Fujiwara, chief fund manager Shinkin Asset management Co. Selain itu, tambahnya, investor juga mencemaskan banyak perusahaan yang memangkas prediksi kinerjanya. Catatan saja, Bank of Japan diharapkan melakukan pelonggaran kebijakan moneter pada pertemuan yang dimulai pada 30 Oktober mendatang setelah indeks harga konsumen jatuh untuk lima bulan berturut-turut. Kondisi itu menyebabkan posisi yen terdepresiasi ke level terlemahnya sejak 25 Juni di posisi 80,38 per dollar AS. Pada penutupan kemarin, yen berada di level 80,07. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kinerja & yen bikin gerak bursa Jepang fluktuatif
TOKYO. Bursa Jepang bergerak antara zona hijau dan zona merah. Pada penutupan sesi siang pukul 11.30 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1% menjadi 9.042,36. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 749,24. Pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Canon Inc yang turun 1,9%, Yamaha Corp mencatat penurunan terbesar pada indeks Nikkei, dan Sharp Corp melonjak 6,3%. Adapun sentimen yang mempengaruhi bursa Jepang adalah kinerja perusahaan, seperti Canon Inc, yang mengecewakan. Selain itu, yen diperdagangkan mendekati level terlemahnya sejak Juni lalu seiring spekulasi Bank of Japan akan menambah stimulus. "Investor melihat Bank of Japan semakin serius untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Hal ini berdampak pada pergerakan mata uang yen," ujar Naoki Fujiwara, chief fund manager Shinkin Asset management Co. Selain itu, tambahnya, investor juga mencemaskan banyak perusahaan yang memangkas prediksi kinerjanya. Catatan saja, Bank of Japan diharapkan melakukan pelonggaran kebijakan moneter pada pertemuan yang dimulai pada 30 Oktober mendatang setelah indeks harga konsumen jatuh untuk lima bulan berturut-turut. Kondisi itu menyebabkan posisi yen terdepresiasi ke level terlemahnya sejak 25 Juni di posisi 80,38 per dollar AS. Pada penutupan kemarin, yen berada di level 80,07. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News