Kini, Aplikasi Bank Aladin Syariah Sudah Tersedia di Toko Aplikasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan partner baik online maupun offline untuk mendukung perkembangan bisnis perseroan yang mengusung konsep omnichannel.

Meskipun tidak diperkenalkan secara resmi, aplikasi Bank Aladin Syariah saat ini sudah ada di toko aplikasi baik di android maupun IOS. 

Pada Desember 2021 lalu, bank ini sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meluncurkan kartu debit digital. 


Hal itu disampaikan Dyota Mahotama Marsudi, CEO Bank Aladin Syariah. Dyota mengatakan, pihaknya akan terus melakukan terobosan baru dalam melayani nasabah ke depan. 

"Bank Aladin akan melakukan kolaborasi strategis guna mendukung strategi terobosan inovatif dalam meberikan layanan keuangan syariah. Kolaborasi ini akan menciptakan infrastruktur yang terukur," kata Dyota dalam konferensi pers penandatangan kerjasama Bank Aladin dengan Google Cloud Indonesia, Rabu (26/1). 

Bank Aladin Syariah sebelumnya sudah mengumumkan kerja sama dengan beberapa pihak seperti Alfamart, Halodoc, Facebook hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).  Dyota bilang, strategi kemitraan dilakukan perseroan untuk bisa menjangkau nasabah di manapun mereka berada. 

Baca Juga: Bank Aladin Syariah Gandeng Google Cloud untuk Percepat Inklusi Keuangan

Kerjasama dengan mitra-mitra tersebut dilakukan sebelum aplikasi Bank Aladin live. Hal itu dilakukan karena perseroan membutuhkan proses untuk menciptakan produk dan layanan yang bagus. 

Bank Aladin Syariah akan terus menambah kerjasama dengan mitra-mitra yang lain tahun ini. Dalam melakukan kerjasama, lanjut Dyota, pihaknya berupaya keras untuk memastikan hal-hal penting yang dibutuhkan nasabah bisa dilayani dengan baik. 

Produk yang ditawarkan Bank Aladin akan disesuaikan terhadap kebutuhan masing-masing dari ekosistem mitra yang sudah digandeng perseroan.  "Kami tidak melakukan hard selling dengan produk yang sudah ada. Tetapi kami menciptakan produk setelah mengetahui apa yang dibutuhkan masing-masing nasabah," tambahnya. 

Adapun kerjasama yang dilakukan Bank Aladin dengan Google Cloud memiliki cakupan yang luas.  Chief Technology Officer (CTO) Bank Aladin Syariah Budi Kusmiantoro menjelaskan, kerja sama tidak terbatas pada layanan google cloud, tetapi juga kerjasmaa berbagai pengalaman teknis best practise dari engineering  secara global. 

Hal ini akan sangat membawa dampak positif ke Bank Aladin dalam membangun infrastruktur yang terukur, data analitik, mesing learning dan lain-lain. 

"Selain itu, tim internal perseroan juga akan mendapat dukungan pelatihan yang kuat dari enginering google cloud. Ini akan bermanfaat dalam meningkatkan kapabilitas talenta kita di Indonesia," tutur Budi.

Baca Juga: Saham Bank-Bank Digital Bergerak Melemah Sepanjang Januari 2022

Tahun ini, Bank Aladin juga akan melakukan penguatan modal untuk memenuhi aturan modal inti minumum Rp 3 triliun yang harus dicapai pada akhir 2023. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa  (RUPSLB)  pada 10 Februari 2022 untuk meminta persetujuan rights isssue dan perubahan susunan pengurus. 

Sebelumnya, Bank Aladin diketahui telah memberikan jadwal rights issue pada Desember 2021. Namun, belum terelaisasi hingga saat ini.  

Dalam prospektusnya, perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru dengan nilai Rp 100 per saham. Itu setara 13,12% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi