Kini Arwana keramik bisa dicetak 60 juta m2/tahun



MOJOKERTO. Produsen keramik nasional, PT Arwana Citramulia Tbk meningkatkan kapasitas produksinya dengan mengoperasikan pabrik keramik baru di Mojokerto, Jawa Timur. Pembangunan pabrik kelima dengan kapasitas produksi 8 juta meter persegi (m2) per tahun tersebut telah selesai dibangun dan berproduksi sejak Agustus 2016, dengan nilai investasi sebesar Rp 300 miliar.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri keramik nasional menunjukkan kinerja positif melalui nilai penjualan yang tumbuh sekitar 10% sampai 15% dengan volume mencapai 385 juta m2 sampai 402 juta m2 pada tahun 2016. Di awal tahun 2017, sektor ini menambah kapasitas dengan beroperasinya pabrik baru di Jawa Timur.

“Kami memberikan apresiasi kepada PT Arwana Citramulia Tbk yang melakukan kontribusi terhadap industri keramik nasional dengan pembangunan pabrik barunya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Pabrik Ke-5 PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (9/1/2017).


Kementerian Perindustrian mencatat, kapasitas produksi terpasang ubin keramik nasional sebesar 580 juta m2 dengan realisasi produksi ubin keramik mencapai 350 juta m2 pada tahun 2016. Sebanyak 87% produksi keramik nasional di pasarkan di dalam negeri, sisanya diekspor ke negara-negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.

"Produksi keramik nasional, antara lain ubin, tableware, sanitari, genteng (rooftile),” sebut Airlangga.

Industri keramik di Indonesia merupakan salah satu kelompok sektor yang diandalkan sebagai penggerak kinerja industri nasional selama 25 tahun terakhir. Selain itu juga menjadi salah satu industri unggulan karena dukungan ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia.

Dengan program pemerintah dalam meningkatkan pembangunan properti dan perumahan, diharapkan pula meningkatkan konsumsi keramik nasional.

Harga gas

“Kemenperin juga menargetkan tahun ini agar industri keramik dan kaca mendapatkan harga gas di bawah US$ 6 sesuai Perpres. Apalagi Arwana yang masuk 10 besar di dunia, diharapkan menjadi industri manufaktur yang menopang perekonomian Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Direktur utama PT. Arwana Citramulia Tbk. Tandean Rustandy mengatakan, perusahaan telah mengembangkan usahanya di daerah Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatra Selatan serta melakukan perluasan kapasitas produksi terpasang dengan pembangunan pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur.

"Dengan itu, total kapasitas produksi terpasang sebelumnya 49,37 juta m2 menjadi 60 juta m2 per tahun," ungkapnya.

Dirinya berharap, pabrik tersebut dapat memenuhi kebutuhan ubin keramik dan membuka lapangan kerja khususnya wilayah Jawa Timur, Bali, dan Indonesia bagian Timur.

(Pramdia Arhando Julianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto