JAKARTA. Desain bangunan rumah susun sewa (Rusunawa) yang dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan distandarisasi. Nantinya, bangunan rusunawa hanya berketinggian maksimal tiga lantai. Dulunya, bangunan rusunawa berketinggian lima lantai.Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menjelaskan desain baru ini untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap rusunawa dan meningkatkan tingkat huniannya. Menurutnya, penyederhanaan desain rusunawa dan pondasinya akan disesuaikan dengan stigma tanah rata-rata. Selama ini, Djan Faridz mengatakan, lantai empat dan lima rusunawa banyak yang tidak terpakai. Djan Faridz juga membantah terhentinya program rusunawa. Menurutnya, program rusunawa terkendala desain tidak standar. Selain itu, dia beralasan pelelangan manajemen konstruksi juga memakan waktu yang cukup lama. Supaya pelelangan bejalan baik dan cepat, Kemenpera akan mengkombinasikan sistem lelang dengan e-procurement (sistem lelang secara elektronik) serta mengundang kehadiran asosiasi kontraktor agar mereka dapat mengetahui pekerjaan apa yang harus dilakukan. “Kami juga akan melibatkan Kadin, Gapensi daerah serta asosiasi kontraktor dalam proses lelang. Jadi kontraktor daerah dapat mengatahui program perumahan di daerah,” katanya.Kemenpera juga akan menggandeng masyarakat sebagai penerima manfaat serta pemerintah daerah setempat sebagai pengawas.Jika hasil pembangunannya dirasa kurang memuaskan, mereka bisa melakukan komplain langsung kepada kontraktor yang bersangkutan. "Untuk pengawasannya sendiri kami akan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengurusi masalah perumahan rakyat," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kini bangunan rusunawa hanya tiga lantai
JAKARTA. Desain bangunan rumah susun sewa (Rusunawa) yang dibangun oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan distandarisasi. Nantinya, bangunan rusunawa hanya berketinggian maksimal tiga lantai. Dulunya, bangunan rusunawa berketinggian lima lantai.Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menjelaskan desain baru ini untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap rusunawa dan meningkatkan tingkat huniannya. Menurutnya, penyederhanaan desain rusunawa dan pondasinya akan disesuaikan dengan stigma tanah rata-rata. Selama ini, Djan Faridz mengatakan, lantai empat dan lima rusunawa banyak yang tidak terpakai. Djan Faridz juga membantah terhentinya program rusunawa. Menurutnya, program rusunawa terkendala desain tidak standar. Selain itu, dia beralasan pelelangan manajemen konstruksi juga memakan waktu yang cukup lama. Supaya pelelangan bejalan baik dan cepat, Kemenpera akan mengkombinasikan sistem lelang dengan e-procurement (sistem lelang secara elektronik) serta mengundang kehadiran asosiasi kontraktor agar mereka dapat mengetahui pekerjaan apa yang harus dilakukan. “Kami juga akan melibatkan Kadin, Gapensi daerah serta asosiasi kontraktor dalam proses lelang. Jadi kontraktor daerah dapat mengatahui program perumahan di daerah,” katanya.Kemenpera juga akan menggandeng masyarakat sebagai penerima manfaat serta pemerintah daerah setempat sebagai pengawas.Jika hasil pembangunannya dirasa kurang memuaskan, mereka bisa melakukan komplain langsung kepada kontraktor yang bersangkutan. "Untuk pengawasannya sendiri kami akan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengurusi masalah perumahan rakyat," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News