JERUSALEM. Tren penurunan suku bunga dunia masih terus berlanjut. Senin (26/1) kemarin, bank sentral Israel memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,75%. Penurunan suku bunga ini dilakukan sehari setelah Israel mengumumkan bahwa negaranya sudah masuk ke jurang resesi pertama sejak 2002.

Gubernur Bank of Israel Stanley Fischer memutuskan untuk menggunting suku bunga acuannya menjadi 1%. Itu artinya, pemangkasan ini sudah yang ke enam kali dilakukan sejak Oktober lalu. Pemangkasan yang dilakukan kali ini melampaui prediksi para analis.

Memang, Fischer telah menurunkan suku bunga acuannya dari 4,25% pada Oktober lalu seiring dengan tergelincirnya perekonomian Israel ke dalam resesi. Penyebab lainnya, anjloknya harga energi global dan komoditas juga menyebabkan semakin menjinaknya inflasi.

Hasil Studi Sebut PNM Mekaar Asah Kepemimpinan Perempuan Akar Rumput

Sekadar tambahan saja, sekitar 13 dari 17 analis yang disurvei Bloomberg, meramal adanya penurunan sebesar 0,5% saja. Sementara dua orang analis meramalkan adanya penurunan sebesar 0,75% dan dua orang lainnya memprediksi penurunan suku bunga sebesar ,25%.

"Kami rasa indeks harga konsumen akan melorot 1,5% pada tahun ini. Fischer harus mengikuti langkah the Fed dengan menurunkan suku bunga acuan dengan kisaran 0,5% atau 0,25%," jelas Rafael Gozan, chief economist Prisma Capital Markets Ltd.