KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan (korsel) mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana membalas Jepang dengan menghapuskan Negeri Sakura tersebut dari "daftar putih" negara-negara dengan status perdagangan jalur cepat mulai September. Kebijakan Korsel ini merupakan langkah cepat yang memperdalam perpecahan diplomatik dan perdagangan antara kedua negara.
Baca Juga: Bursa Asia memerah kembali dibayangi kekhawatiran dari berlarutnya perang dagang Mengutip
Reuters, Menteri Perindustrian Korsel Sung Yun-mo mengatakan bahwa Jepang akan dimasukkan ke dalam kategori perdagangan yang baru dibuat dari negara-negara yang belum menjalankan sistem kontrol ekspor mereka sejalan dengan "prinsip-prinsip kontrol ekspor internasional" ujarnya. Park Tae-sung, seorang pejabat senior kementerian perdagangan Korea Selatan, menambahkan bahwa Jepang telah dimasukkan sebagai negara pertama dalam kelompok baru karena praktik perdagangan yang tidak tepat, tetapi tidak memberikan rincian. Hubungan antara kedua negara telah memburuk sejak putusan Mahkamah Agung Korea Selatan tahun lalu bahwa perusahaan Jepang harus memberi kompensasi kepada warga Korea Selatan yang diharuskan menjadi pekerja paksa selama Perang Dunia Kedua. Jepang mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka mengeluarkan Korea Selatan dari "daftar putih" negara-negara yang telah menikmati pembatasan perdagangan minimum, dengan alasan erosi kepercayaan. Keputusan Korsel ini sebagai balasan keputusan Jepang pada bulan Juli lalu yang memberlakukan pembatasan yang ketat pada ekspor ke Korea Selatan dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
chip smartphone, barang ekspor utama Korea Selatan.
Baca Juga: Waspada, Korut curi dana dari bank dan bursa kripto Rp 28 triliun Tokyo pekan lalu memberikan pengiriman pertama bahan-bahan berteknologi tinggi ke Korea Selatan sejak pembatasan itu diberlakukan. Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada impor Jepang, Korea Selatan pekan lalu mengumumkan rencana untuk berinvestasi sekitar 7,8 triliun won (US$ 6,48 miliar) dalam penelitian dan pengembangan untuk bahan, suku cadang dan peralatan lokal selama tujuh tahun. Sung mengatakan dia siap untuk berbicara dengan para pejabat Jepang kapan saja Tokyo meminta pertemuan
Editor: Noverius Laoli