KUALA LUMPUR. Pergerakan ringgit Malaysia tampak melemah pada transaksi pagi ini (11/3). Berdasarkan data Bloomberg, pagi ini, ringgit menorehkan pelemahan sebesar 0,8% menjadi 3,2833 per dollar AS. ini merupakan pelemahan terbesar sejak 30 September lalu. Salah satu faktor yang menyebabkan mata uang Negeri Jiran ini keok adalah data tingkat ekspor China pada Februari lalu yang anjlok 18,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor ini disinyalir menjadi penurunan terbesar sejak 2009 lalu. Selain itu, faktor lainnya adalah data tenaga kerja AS yang menunjukkan terjadinya penambahan sebanyaj 175,000 lapangan pekerjaan pada Februari. Angka tersebut melampaui prediksi analis. Data positif ini yang lantas memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan tetap melanjutkan kebijakan pemangkasan stimulus mereka. "Data tenaga kerja AS memang sedikit mengejutkan. Selain itu, fitur ekspor China sedikit membayangi outlook pertumbuhan ekonomi Negeri Panda itu," jelas Jonathan Cavenagh, strategist Westpac Banking Corp. Selain itu, pasar saham Malaysia juga tampak memberikan sinyal merah. Pagi ini, di saat bursa regional bergerak positif, FTSE Bursa Malaysia KLCI Index turun 0,6%. Adapun salah satu saham yang turut mempengaruhi bursa Malaysia adalah penurunan saham Malaysia Ailine System Bhd yang merosot 4%. Hingga saat ini, pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang masih berlangsung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kini, giliran ringgit yang terhimpit di Asia
KUALA LUMPUR. Pergerakan ringgit Malaysia tampak melemah pada transaksi pagi ini (11/3). Berdasarkan data Bloomberg, pagi ini, ringgit menorehkan pelemahan sebesar 0,8% menjadi 3,2833 per dollar AS. ini merupakan pelemahan terbesar sejak 30 September lalu. Salah satu faktor yang menyebabkan mata uang Negeri Jiran ini keok adalah data tingkat ekspor China pada Februari lalu yang anjlok 18,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ekspor ini disinyalir menjadi penurunan terbesar sejak 2009 lalu. Selain itu, faktor lainnya adalah data tenaga kerja AS yang menunjukkan terjadinya penambahan sebanyaj 175,000 lapangan pekerjaan pada Februari. Angka tersebut melampaui prediksi analis. Data positif ini yang lantas memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan tetap melanjutkan kebijakan pemangkasan stimulus mereka. "Data tenaga kerja AS memang sedikit mengejutkan. Selain itu, fitur ekspor China sedikit membayangi outlook pertumbuhan ekonomi Negeri Panda itu," jelas Jonathan Cavenagh, strategist Westpac Banking Corp. Selain itu, pasar saham Malaysia juga tampak memberikan sinyal merah. Pagi ini, di saat bursa regional bergerak positif, FTSE Bursa Malaysia KLCI Index turun 0,6%. Adapun salah satu saham yang turut mempengaruhi bursa Malaysia adalah penurunan saham Malaysia Ailine System Bhd yang merosot 4%. Hingga saat ini, pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang masih berlangsung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News