Kini investor lokal jadi penggerak indeks



JAKARTA. Genap tiga pekan berturut-turut, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) di Bursa Efek Indonesia. Kemarin, net sell asing tercatat Rp 1,39 triliun. Jika diakumulasikan sejak 23 Mei lalu, nett sell asing tercatat sudah Rp 19,65 triliun.

Tak pelak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tersungkur. Kemarin, IHSG jatuh 1,92% ke 4.607,66. Toh, sejak akhir 2012, IHSG masih mencatat gain 6,74%.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia ilang, aksi jual asing itu membuat nett buy asing menipis. Hitungan dia, sejak awal 2013, nett buy asing, kini tinggal tersisa sekitar Rp 1 triliun.


Ini artinya, potensi penurunan IHSG akan semakin berkurang. Terbukti indeks berhasil keluar dari tekanan di level 4.500. Apalagi, investor lokal mulai menopang IHSG.

Analis Samuel Sekuritas, M. Alfatih mengatakan, dana investor lokal memang berpotensi menopang indeks. Terutama dana kelolaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut dia, pemerintah pernah meminta emiten BUMN dengan kapitalisasi pasar besar masuk ke pasar, saat IHSG jatuh pada 2008 dan Juni 2012, silam. "Saat itu aksi buy back BUMN memberi sentimen positif sehingga bisa menahan  laju penurunan dan membuat bursa lokal kembali bergairah," kata Alfatih.

Alfatih menengarai, cara serupa mulai dilakukan pemerintah. Ini terlihat dari pergerakan saham BUMN blue chips yang naik di tengah pelemahan indeks. "Tapi, upaya  seperti itu tentu tidak diumumkan," imbuhnya.

Kemarin, harga saham sejumlah emiten BUMN memang menanjak naik. Ambil contoh, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 1,14% ke Rp 8.900 per saham. Pun, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang menguat 0,91% ke Rp 16.700.

Satrio menambahkan, potensi dana lokal paling besar  untuk menggerakkan indeks berasal PT Jamsostek, reksadana dan emiten. Hanya saja, dia mengingatkan, aksi bottom fishing yang dilakukan harus tepat dan bertahap.

Adrian Maulana, salah seorang investor pasar modal, tak terlalu ambil pusing dengan kondisi IHSG yang tertekan seperti sekarang ini. Bagi dia, pelemahan indeks justru sebagai peluang emas bagi investor lokal untuk melakukan akumulasi saham.

Adrian sendiri mengaku mulai mengakumulasi saham-saham blue chips yang terdikson besar sejak indeks melemah. Sebagai investor, Adrian bilang tidak ikut panik dengan memasang posisi jual ketika indeks melemah. "Saya yakin, IHSG akan menguat lagi." tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo