Kini Sri Mulyani lebih hati-hati tentukan target pajak dan pertumbuhan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain tak bisa berharap banyak pada pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan, pemerintah juga tidak bisa berharap banyak untuk penerimaan pajak mendatang. Sebab, bila ekonomi tertekan, otomatis akan berpengaruh pada penerimaan pajak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, memang dampaknya dengan suku bunga acuan yang naik, pertumbuhan ekonomi tertekan adalah hal yang tidak terhindarkan.

“Sebab ada trade off kalau kita fokus untuk jaga stabilitas. Maka dalam nota keuangan, kita harus hati-hati berapa target pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak,” ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Senin (2/7).

Sejauh ini, pembicaraan antara pemerintah dan DPR, target yang dipasang oleh pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2% hingga 5,6%. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan 5,4% hingga 5,8%.

“Saat ini adalah bagaimana growth ditoleransi turun di tengah upaya stabilitas ini. Arah kami, kami dengan BI, OJK, LPS, Kemko Perekonomian, kementerian ekonomi lainnya, serta pemda, akan jaga bersama,” katanya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara juga mengatakan, efek dari kenaikan suku bunga acuan BI ini akan tertransmisi pada ekonomi di tahun depan.

“Kita lihat BI sudah naikkan suku bunga, ini pada akhirnya akan punya imbas ke pertumbuhan ekonomi,” kata Suahasil.

“Kami sadari bahwa di global, volatilitasnya masih tinggi, Fed Fund Rate masih akan naik lagi. Tahun depan transmisinya sudah ada ke ekonomi. Jadi, lebih baik konservatif,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto