NEW DELHI. Saat jutaan warga India mengantre agar bisa mendapatkan dana tunai, sebuah perusahaan e-commerce India mulai memberikan layanan antar dana tunai ke rumah pelanggannya. Bisnis ini berkembang sebagai respon dari kebijakan tiba-tiba pemerintah yang melarang penggunaan uang kertas lama 500 rupe dan 1.000 rupe, sejak enam pekan lalu. Kebijakan itu bertujuan untuk menggantikan 86% uang tunai di India dan membuat warga kesulitan mendapatkan uang baru yang dibutuhkan untuk kehidupan mereka sehari-hari. Snapdeal, perusahaan ritel online India, menambahkan uang kertas rupee baru ke dalam ratusan produk yang mereka tawarkan. Para konsumen bisa mendapatkan lebih dari 2.000 rupee atau US$ 30 dana tunai dengan menggesek kartu kredit mereka melalui mesin yang di bawa oleh kurir perusahaan. Dari transaksi ini, para pelanggan hanya dikenakan biaya sebesar 1 rupe sebagai komisi.
Kini, warga India bisa pesan uang tunai via online
NEW DELHI. Saat jutaan warga India mengantre agar bisa mendapatkan dana tunai, sebuah perusahaan e-commerce India mulai memberikan layanan antar dana tunai ke rumah pelanggannya. Bisnis ini berkembang sebagai respon dari kebijakan tiba-tiba pemerintah yang melarang penggunaan uang kertas lama 500 rupe dan 1.000 rupe, sejak enam pekan lalu. Kebijakan itu bertujuan untuk menggantikan 86% uang tunai di India dan membuat warga kesulitan mendapatkan uang baru yang dibutuhkan untuk kehidupan mereka sehari-hari. Snapdeal, perusahaan ritel online India, menambahkan uang kertas rupee baru ke dalam ratusan produk yang mereka tawarkan. Para konsumen bisa mendapatkan lebih dari 2.000 rupee atau US$ 30 dana tunai dengan menggesek kartu kredit mereka melalui mesin yang di bawa oleh kurir perusahaan. Dari transaksi ini, para pelanggan hanya dikenakan biaya sebesar 1 rupe sebagai komisi.