JAKARTA. Perusahaan
consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk, memperkuat bisnis perawatan tubuh. Perusahaan ini mengakuisisi 80% saham Ristra Group. Setelah akuisisi itu, KINO dan Ristra Group membuat anak usaha bersama bernama PT Ristra Laboratoris Indonesia. Pembentukan perusahaan patungan ini merupakan langkah KINO dalam mengembangkan portofolio segmen
personal care. "Nilai akuisisi Rp 80 miliar untuk mendapatkan 80% saham," terang Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada KONTAN, Jumat (5/8). Perusahaan mengakuisisi Ristra dengan menggunakan dana
initial public offering (IPO). Adapun total dana IPO Rp 793,96 miliar. Sebanyak 27% atau Rp 214,37 miliar dialokasikan untuk akuisisi.
Sebelumnya, perusahaan ini membayar Rp 29 miliar untuk mengakuisisi merek Dua Putri Dewi dari PT Surya Herbal. Dus, kini, sisa dana IPO KINO untuk akuisisi masih tersisa Rp 105,37 miliar. Perusahaan tertarik mengakuisisi Ristra karena kualitas produknya. "Produk Ristra adalah produk kecantikan yang memanfaatkan konsep dermatologi," ujar Harry. Selain itu, Ristra mengembangkan kosmetik dengan konsep yang masih jarang digunakan oleh produk lain. Ristra Group merupakan salah satu pelopor Cosmeceutical and Evidence Based Safe Cosmetic di Indonesia dengan pengalaman yang dalam dan heritage brand yang tinggi di bidang kosmetik. Merek kosmetik milik Ristra antara lain Ristra, Platinum, dan Trustee yang menyasar konsumen menengah atas. KINO tidak berencana menambah merek baru lewat akuisisi ini. Adapun sekarang ini KINO memiliki 11 merek dengan total 544 Stock Keeping Unit (SKU). Harry belum menjelaskan pengaruh akuisisi ini terhadap KINO. "Ke depan masih kami kalkulasi," ujarnya sembari menyebut tujuan akuisisi ini untuk pengembangan bisnis jangka menengah panjang. Lagipula, selama ini penjualan dari segmen perawatan tubuh memberi kontribusi terbesar ketimbang segmen minuman, makanan, dan farmasi. Tahun lalu, perawatan tubuh menyumbang 47% dari penjualan Rp 3,6 triliun dan laba kotor sekitar Rp 897 miliar. "Personal Care yang memberikan margin relatif lebih tinggi dibanding segmen lainnya," tambah Peter Chayson, Direktur Keuangan KINO. Ia menyebutkan, KINO akan memperluas distribusi produk kosmetik Ristra. Saat ini produk tersebut tersebar dan dijual di supermarket dan apotek di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan.
Sebagai gambaran, saat ini KINO memiliki 29 cabang distribusi langsung, 124 distribusi lokal dengan 246 titik distribusi di 35 provinsi. "Kami akan memperluas distribusi Ristra di seluruh jaringan yang dimiliki KINO," kata dia. Selain memproduksi kosmetik, Ristra memiliki jaringan klinik di bawah PT Ristra Klinik Indonesia. Perusahaan tersebut menaungi 12 gerai klinik kecantikan bernama House of Ristra di berbagai daerah, serta tujuh gerai Ristra Care Center. KINO tertarik mengembangkan bisnis klinik ini pada masa mendatang. "Kami akan mempelajari lebih detail bisnis klinik sebelum ekspansi," ujar Peter. Sampai akhir tahun ini, KINO menargetkan pendapatan Rp 4 triliun dan profit sekitar Rp 350 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini