KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (
KINO) berencana mengembangkan pasar ekspor di 2023. Rencananya, Kino Indonesia bakal melakukan penetrasi lebih jauh dari pasar-pasar yang sudah dimasuki. Sekretaris Perusahaan KINO Clara Linanda mengatakan, saat ini KINO telah melakukan ekspor ke banyak negara secara global. Apalagi Kino juga memiliki kantor di negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, dan lainnya. "Kami memiliki rencana untuk memperluas pasar ekspor dengan fokus melakukan penetrasi lebih dalam pada pasar yang sudah dimasuki, terutama berfokus pada Asia Tenggara dan Asia Timur," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/2).
Maklum, sejak pandemi porsi penjualan ekspor KINO masih menunjukkan tren pelemahan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2022, penjualan ekspor KINO turun 35,93% menjadi Rp 142,09 miliar.
Baca Juga: Simak Jurus Kino Indonesia (KINO) Mengarungi Bisnis Tahun Ini Angka tersebut berkontribusi 5,01% dari total penjualan KINO sebesar Rp 2,83 triliun. Dalam catatan Kontan.co.id, porsi penjualan ekspor KINO sebelum pandemi berkisar di level 10%-11%. Guna menggenjot ekspor, Clara bilang KINO akan tetap fokus untuk memaksimalkan penggunaan aset yang dimiliki. "Kami tetap fokus untuk memaksimalkan penggunaan semua aset yang kami miliki untuk mendorong pertumbuhan kinerja kami ke depan," jelasnya. Secara keseluruhan KINO juga telah menyiapkan berbagai rencana guna mendorong kinerjanya tahun ini. KINO akan melakukan perluasan jaringan distribusi, mengembangkan merek-merek yang sudah ada, memasuki pasar serta segmen yang belum dimiliki saat ini, dan meningkatkan efisiensi operasional. "Dengan strategi pertumbuhan ini, kami memperkirakan kinerja di tahun 2023 akan meningkat dibandingkan tahun 2022," imbuhnya.
Hingga kuartal III-2022, pendapatan bersih KINO menurun menjadi Rp 2,83 triliun. Angka itu turun 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,93 triliun. Dari sisi
bottom line, KINO mencatatkan rugi bersih hingga Rp 245,78 miliar. Padahal, pada kuartal III-2021 KINO masih mengantongi laba bersih Rp 82,8 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari