KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer PT Kino Indonesia Tbk (
KINO) menyatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan langkah efisiensi untuk menutup tahun 2022. Beberapa efisiensi yang dilakukan diklaim berjalan dengan baik dan berandil positif ke kinerja perseroan di sepanjang tahun. "Kami fokus pada upaya memaksimalkan efisiensi di sisi internal, di mana ada beberapa inisiatif yang telah kami jalankan sepanjang tahun dan berjalan dengan baik," ungkap Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Clara, kepada Kontan.co.id, Selasa (6/12).
Untuk diketahui, pendapatan bersih KINO tercatat turun 3,3% menjadi Rp 2,83 triliun per kuartal III-2022. Penjualan minuman masih mendominasi pendapatan KINO yang mencapai Rp 1,58 triliun, atau tumbuh 12,54% dari sebelumnya Rp 1,40 triliun.
Baca Juga: Cermati Proyek Infrastruktur, Gunung Raja Paksi (GGRP) Bidik Proyek IKN Nusantara Kemudian ada perawatan tubuh berkontribusi Rp 941,35 miliar (turun 19,64%), makanan Rp 282,11 miliar (turun 7,44%), farmasi Rp 19,54 miliar (turun 57,72%), dan terakhir makanan hewan Rp 5,66 miliar (tumbuh 2.888%). KINO pun memandang momentum Natal dan Tahun Baru ini bisa memberi dampak positif ke kinerja perseroan. Menurut Clara, kategori makanan dan minuman (Mamin) KINO memang cenderung populer selama momentum tersebut. Meski begitu, dia tak memerinci lebih lanjut terkait target penjualan selama momentum Nataru tahun ini. "Selama ini kategori makanan dan minuman kami cenderung populer pada momentum Nataru, namun kami fokus terutama pada momentum Idul Fitri, di mana kami akan memaksimalkan semua produk kami pada momentum itu," jelasnya.
Pandangan bisnis 2023
Ketika ditanya menyoal pandangan bisnis tahun depan, Clara menyebut KINO tetap optimistis lantaran ada banyaknya peluang pasar yang masih bisa digarap. Tanpa menyebut secara detail, pihaknya berencana memperluas titik distribusi dan lini produk ke dalam banyak kategori baru.
Baca Juga: Simak Faktor Penyebab Penurunan Kinerja Kino Indonesia (KINO) Hingga Kuartal III-2022 "Meskipun ada ketidakpastian ekonomi global tahun depan, kami tetap optimis karena banyaknya peluang di pasar, dengan populasi besar dan segmen-segmen baru yang kami belum masuki," pungkasnya. KINO juga harus menderita rugi bersih Rp 243 miliar per kuartal III-2022, berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana emiten ini mengantongi laba bersih Rp 82 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli