Kino Indonesia maksimalkan setiap kongsi bisnis yang ada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dalam setahun belakangan ini diketahui menggandeng mitra bisnis, khususnya dari luar negeri. Hal tersebut memberikan kemampuan bagi perseroan untuk memasarkan produk baru hingga merencanakan pembangunan lini produksi yang baru pula.

Salah satu kerjasama tersebut ialah bermitra dengan Wang Kong Corporation Sdn Bhd (WKC). Perusahaan asal Malaysia tersebut sebelumnya dikenal sebagai distributor makanan hewan peliharaan, kucing dan anjing, yang mana produknya diproduksi di Thailand.

"Mereka pemain nomor dua di Malaysia, dan brandnya hanya sedikit terpaut dibandingkan brand major pet food lainnya," sebut Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk saat paparan publik perseroan, Rabu (23/5). 


Di tengah kelas menengah yang meningkat dan peningkatan pendapatan masyarakat, Harry yakin produk makanan hewan ini mempunyai peluang besar untuk tumbuh.

"Didukung oleh kemampuan logistik kami dan knowledge tentang pasar di Indonesia," tutur Harry. 

Soal target, KINO belum bisa merincinya lebih detil. Yang jelas, jika tren dan permintaan terus positif, maka dalam beberapa tahun sejak pertama dipasarkam perseroan akan berpikir untuk membuat fasilitas produksi makanan hewan di Indonesia.

Sementara itu di akhir tahun 2017 lalu KINO telah menggandeng korporasi asal Thailand Malee Company Limited (Malee) untuk membentuk dua perusahaan patungan atau joint venture (JV) sekaligus. Kedua JV tersebut adalah, PT Kino Malee Indonesia (KMI) yang berlokasi di Indonesia dan Malee Kino Company Limited (MKCL) di Thailand. Porsi kepemilikan sahamnya berimbang sesuai dengan lokasi perusahaan JV.

Jika MCKL bakal memaksimalkan marketing produk KINO di Thailand, maka KMI di Indonesia sedang disiapkan sebagai produsen minuman brand Malee di Indonesia. "Mereka (Malee) pemain besar beverages di Thailand, salah satu produknya minuman jus dan coconut water," sebut Harry.

Saat ini manajemen masih mereview jenis produk apa yang bakal diproduksi di Indonesia. Harry mengatakan, jika tak ada aral melintang awal tahun 2019 nanti KMI sudah dapat memproduksi minuman brand Malee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi