KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah terpuruk pada tahun lalu, PT Kino Indonesia Tbk (
KINO) ingin kembali memoles kinerja. Emiten rupa-rupa barang konsumsi ini optimistis bisa membalikkan rugi menjadi laba bersih pada tahun ini. Tahun 2022 menjadi periode yang suram bagi KINO yang menanggung rugi bersih dengan nilai jumbo, mencapai Rp 957,02 miliar. Padahal pada tahun 2021 produsen Cap Kaki Tiga hingga Eskulin ini berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 105,04 miliar. Sepanjang tahun lalu penjualan KINO juga ambles 8,56%, dari Rp 3,97 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 3,63 triliun. Kondisi ini diperparah dengan membengkaknya sejumlah pos beban.
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) Berbalik Menanggung Rugi Rp 957 miliar pada 2022 Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Clara Alexandra Linanda membeberkan sejumlah faktor pemberat yang membuat kinerja KINO tumbang pada tahun 2022. Katalis negatif terutama datang dari situasi makro ekonomi dan imbas konflik Rusia - Ukraina yang membuat harga bahan baku meroket. Sementara itu, dari faktor internal KINO juga melakukan perubahan model bisnis. "Kami memutuskan untuk menutup perusahaan distribusi kami sebagai distributor Kino, dan mengubah model bisnis untuk menunjuk distributor pihak ketiga," kata Clara saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/4). Kendati begitu, Clara menegaskan kas bersih dari aktivitas operasi KINO masih dalam performa yang positif. Merujuk kepada laporan keuangan tahun 2022, KINO memiliki kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 240,47 miliar. KINO pun memasang strategi pertumbuhan bisnis dengan memperluas jaringan distribusi, mengembangkan merek-merek yang sudah ada, hingga memasuki pasar dan segmen yang saat ini belum dimasuki. Berbarengan dengan itu, KINO juga meningkatkan efisiensi operasional. "Kami tetap optimistis dengan kinerja KINO di tahun 2023, dimana kami mentargetkan laba bersih," imbuh Clara. Selain itu, KINO mengejar peluang transformasi secara internal maupun eksternal melalui program "Kinovation". Sebagai akselerator dengan misi untuk memberdayakan merek-merek masa depan dan mendukung UMKM di industri consumer goods. "Melalui program ini kami berharap dapat berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk memperluas portofolio kami," terang Clara. KINO akan memfokuskan belanja modal untuk memaksimalkan penggunaan semua aset yang dimiliki, untuk mendorong pertumbuhan kinerja KINO ke depannya. Namun Clara belum membeberkan alokasi dana belanja modal yang dimaksud. Pada saat ini, KINO juga ingin memanfaatkan momentum ramadan dan lebaran untuk mendongkrak penjualan. Strateginya dengan meluncurkan kampanye pemasaran baru dan memastikan produk KINO didistribusikan secara luas sehingga dapat tersedia untuk konsumen. Seiring dengan itu, KINO juga meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan. "Selama ini, produk makanan dan minuman kami memiliki riwayat permintaan yang tinggi selama Bulan Ramadan," tandas Clara.
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Kinerja, KINO Memperluas Jaringan Distribusi di Tahun 2023 Meksi kinerja bottom line KINO turun sangat dalam, namun pergerakan sahamnya tidak ambles signifikan. Dihitung sejak awal tahun 2023 atau year to date, saham KINO hanya melemah 1,95%. Pada Sesi I perdagangan Rabu (5/4) ini, saham KINO bahkan mampu menguat 1,01% ke level 1.505 per saham. Analis menilai momentum ramadan masih membawa angin segar bagi emiten barang konsumsi primer. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat ada ekspektasi ramadan - lebaran bisa menjadi momentum perbaikan bagi kinerja KINO. "Tetapi tetap perhatikan sentimen yang ada, baik dari global maupun domestik," kata Azis. Dia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terlebih dulu. Namun bagi yang yakin dengan prospek bisnisnya, posisi saat ini bisa menjadi peluang untuk buy on weakness. Perhatikan support Rp 1.445 - Rp 1.425 dan resistance Rp 1.545 - Rp 1.575.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora sepakat ada sejumlah katalis positif yang mengiringi emiten barang konsumsi primer. Selain pemulihan ekonomi dan mobilitas masyarakat, masa pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) akan menjadi kabar baik bagi emiten di sektor ini, termasuk KINO. Menurut Andhika, pada posisi saat ini saham KINO terbilang murah dan sudah dalam jenuh jual. Sehingga menarik untuk mulai buy on weakness saham KINO dengan target penguatan ke level Rp 1.620 per lembar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi