JAKARTA. Performa PT Kino Indonesia Tbk (KINO) hingga September 2016 terlihat stagnan. Pada periode tersebut, KINO mencatat penjualan Rp 2,7 triliun, naik tipis sekitar 2% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok juga mengalami kenaikan tipis, sebesar 2% yoy menjadi Rp 1,59 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun. Sementara, porsi beban pokok terhadap penjualan relatif sama, sekitar 59%. Dus, laba kotor KINO tercatat mengalami kenaikan hanya sekitar 1% yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Porsi beban pokok yang relatif sama tersebut juga membuat perolehan marjin laba kotor KINO tertahan. Levelnya relatif stagnan, sekitar 41%.
KINO mencatat kinerja stagnan
JAKARTA. Performa PT Kino Indonesia Tbk (KINO) hingga September 2016 terlihat stagnan. Pada periode tersebut, KINO mencatat penjualan Rp 2,7 triliun, naik tipis sekitar 2% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok juga mengalami kenaikan tipis, sebesar 2% yoy menjadi Rp 1,59 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun. Sementara, porsi beban pokok terhadap penjualan relatif sama, sekitar 59%. Dus, laba kotor KINO tercatat mengalami kenaikan hanya sekitar 1% yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Porsi beban pokok yang relatif sama tersebut juga membuat perolehan marjin laba kotor KINO tertahan. Levelnya relatif stagnan, sekitar 41%.