KINO optimistis penjualan jelang libur akhir tahun bakal meningkat



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen consumer goods dan personal care, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) bakal memaksimalkan kinerja bisnisnya di kuartal terakhir tahun ini. Apalagi masuk periode libur natal dan tahun baru, biasanya konsumsi di tengah masyarakat terkerek naik jelang peak season.

Harry Sanusi, Presiden Direktur PT KINO tak menampik bahwa biasanya terdapat kenaikan penjualan di akhir tahun ini. "Bisnis personal care di tahun ini lebih stabil, kami optimistis market lebih baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (2/12).

Untuk itu perseroan bakal memaksimalkan akhir tahun ini dengan melakukan strategi marketing yang baik untuk penetrasi pasar. "Dengan mendorong promosi dan distribusi produk," kata Harry


Khusus untuk brand milik KINO yang menjadi market leader, perseroan memproyeksikan ada kenaikan market share sekitar 1% saat peak season tiba nanti.

Beberapa brand tersebut, kata Harry, di kategori minuman penyegar (Cap Kaki Tiga dan Cap Panda) dan personal care (Ellips , Kids Groming B&B, Ovale dan Resik V).

Penjualan KINO ditopang oleh penjualan produk perawatan tubuh yang berkontribusi sebesar 49% dari total revenue sampai kuartal tiga 2018 ini atau senilai Rp 1,27 triliun. Sedangkan penjualan minuman berkontribusi sebesar Rp 1,10 triliun.

Sedangkan sisanya makanan dan farmasi masing-masing berkontribusi sebesar Rp 212,14 miliar dan Rp 10,81 miliar. Adapun total penjualan bersih pada sampai 30 September 2018 sebesar Rp 2,59 triliun atau naik 11% dari Rp 2,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih 50% year on year (yoy) menjadi Rp 105,5 miliar di kuartal tiga tahun ini. Dengan kinerja yang positif tersebut KINO mempunyai target pertumbuhan penjualan bersih 12% di 2018 ini, sedangkan laba bersih naik sekitar 30% dibandingkan tahun lalu.

Di tahun 2019 besok, perseroan akan menganggarkan capex yang berkisar dari Rp 175 miliar - Rp 200 miliar. Sumber pendanaan berasal dari sisa dana Initial Public Offering (IPO) yang masih ada.

Sayangnya manajemen belum dapat menjelaskan lebih jauh soal rencana penggunaan dana tersebut. Ke depannya perseroan masih fokus pada penjualan produk yang ada, serta menambah kapasitas produksi untuk produk-produk best seller di pasarnya.

Sebelumnya KINO dikabarkan akan membeli seluruh saham milik Morinaga & Co. Ltd pada PT Morinaga Kino Indonesia (MKI). Transaksi ini ditargetkan rampung pada Januari 2019 mendatang

Nilai transaksi akuisisi tersebut Rp 74,9 miliar, di mana Morinaga akan menjual keseluruhan saham mereka sejumlah 72.857 lembar kepada KINO. Rencananya dana untuk akuisisi Morinaga diambil dari dana IPO dan kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto