KINO siapkan capex 2018 sebesar Rp 120 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menghadapi banyak tantangan sepanjang 2017, seperti lesunya kondisi ekonomi dan kenaikan biaya hidup masyarakat. Di samping itu, masalah distribusi turut menghambat pertumbuhan perusahaan.

Tak mau tinggal diam, perusahaan yang berdiri sejak 1999 itu telah memperbaiki sistim distribusinya. Tahun ini, KINO juga berencana meluncurkan banyak inovasi maupun produk baru, sehingga kinerja perusahaan ditargetkan bisa naik signifikan.

Direktur Keuangan KINO, Peter Chayson menjelaskan, ada sekitar 52 jenis produk yang akan diluncurkan, baik dengan merek baru maupun varian produk dari merek lama. Peluncuran produk tahun ini memang jauh lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya belasan produk.


Untuk itu, perusahaan juga menaikkan anggaran belanja modal (capex) tahun ini menjadi Rp 120 miliar dari Rp 80 miliar tahun 2017. "Ada sisa dana dari initial public offering sekitar Rp 300 miliar. Kami akan pakai itu untuk capex," tuturnya, baru-baru ini.

Perusahaan optimistis kondisi ekonomi tahun ini akan membaik, apalagi dengan adanya pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang berpotensi meningkatkan angka konsumsi. Ditambah lagi, KINO sudah memperbaiki masalah distribusi yang menghambat kinerja dua tahun terakhir.

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, KINO siap menambah kapasitas produksinya. Dari enam pabrik, kapasitas untuk produk personal care baru terpakai sekitar 50%.

Demi mendongkrak penjualan, KINO juga menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Thailand, Malee Capital Company Limited (Malee) untuk membentuk dua perusahaan patungan atau joint venture (JV). Kedua JV tersebut adalah PT Kino Malee Indonesia (KMI) yang berlokasi di Indonesia dan Malee Kino Company Limited (MKCL) di Thailand.

Dengan keberadaan dua JV itu, KINO akan lebih mudah mengekspor produk perawatan dan pemeliharaan tubuh serta produk farmasi ke Thailand. Di sisi lain, KINO akan mengimpor, memasarkan, menjual, dan mendistribusikan produk minuman Malee di Indonesia.

Hingga kuartal III-2017, pendapatan KINO masih turun 13% year on year (yoy) menjadi Rp 2,34 triliun. Sedangkan laba bersih anjlok 61% yoy menjadi Rp 69 miliar. "Untuk pendapatan akhir tahun 2017 belum dapat kami informasikan karena masih dalam audit," imbuh Peter.

Tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit dengan kenaikan laba bersih mencapai 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini