JAKARTA. Persaingan bisnis minuman antara PT Kinocare Era Kosmetindo dengan PT Sinde Budi Sentosa kian seru saja. Setelah resmi memegang lisensi merek Cap Kaki Tiga, Kino berniat terus ekspansif berjualan teh herbal. Adapun mereknya Liang Teh Cap Panda. Kino menargetkan penjualan Liang Teh miliknya tumbuh 30% tahun ini dibandingkan tahun lalu. Menurut Harry Sanusi, Presiden Direktur Kino, minuman teh-jamu Liang Teh Cap Panda sudah dikenal masyarakat. Kino memasarkan minuman berkaleng merah itu sejak 2009. Harry mengakui kontribusi Liang Teh Cap Panda terhadap total penjualan Kino memang masih kecil. Selanjutnya, seiring pemberian lisensi Cap Kaki Tiga dari Wen Ken Drug Pte. Ltd. dia yakin Liang Teh Cap Panda makin laku di pasaran. Selain itu, Harry menilai produk ini unggul karena tidak menggunakan pemanis buatan. "Konsumen sekarang pintar, mengerti pentingnya kesehatan dan mengerti merek untuk memenuhi kebutuhan mereka," cerita Harry kepada KONTAN, Selasa (13/9). Memang, melekatkan merek minuman ringan butuh waktu setidaknya lima tahun. Harry mencontohkan teh hijau yang belum ada apa-apanya beberapa tahun lalu. Tapi, kini konsumsinya sudah bak gaya hidup. Sama halnya untuk Liang Teh Cap Panda yang, menurut prediksi Harry, bakal jadi minuman sehari-hari masyarakat. "Sekarang mungkin posisinya teh herbal dikonsumsi bila perlu, tak lama lagi teh herbal dicari-cari, seperti minuman ringan," jelas Harry. Adapun posisi saat ini volume penjualan Liang Teh Cap Panda berkisar 2 juta kaleng per bulan. Yaitu sekitar Rp 6 miliar-Rp 7 miliar per bulan. Harry menargetkan total penjualan Kino di 2011 melompat 20% - 30% dibandingkan tahun lalu atau menyentuh Rp 2 triliun. Menurut dia, ini ditopang Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga yang penjualannya sudah di level Rp 20 miliar per bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kino targetkan produk teh herbal tumbuh 30%
JAKARTA. Persaingan bisnis minuman antara PT Kinocare Era Kosmetindo dengan PT Sinde Budi Sentosa kian seru saja. Setelah resmi memegang lisensi merek Cap Kaki Tiga, Kino berniat terus ekspansif berjualan teh herbal. Adapun mereknya Liang Teh Cap Panda. Kino menargetkan penjualan Liang Teh miliknya tumbuh 30% tahun ini dibandingkan tahun lalu. Menurut Harry Sanusi, Presiden Direktur Kino, minuman teh-jamu Liang Teh Cap Panda sudah dikenal masyarakat. Kino memasarkan minuman berkaleng merah itu sejak 2009. Harry mengakui kontribusi Liang Teh Cap Panda terhadap total penjualan Kino memang masih kecil. Selanjutnya, seiring pemberian lisensi Cap Kaki Tiga dari Wen Ken Drug Pte. Ltd. dia yakin Liang Teh Cap Panda makin laku di pasaran. Selain itu, Harry menilai produk ini unggul karena tidak menggunakan pemanis buatan. "Konsumen sekarang pintar, mengerti pentingnya kesehatan dan mengerti merek untuk memenuhi kebutuhan mereka," cerita Harry kepada KONTAN, Selasa (13/9). Memang, melekatkan merek minuman ringan butuh waktu setidaknya lima tahun. Harry mencontohkan teh hijau yang belum ada apa-apanya beberapa tahun lalu. Tapi, kini konsumsinya sudah bak gaya hidup. Sama halnya untuk Liang Teh Cap Panda yang, menurut prediksi Harry, bakal jadi minuman sehari-hari masyarakat. "Sekarang mungkin posisinya teh herbal dikonsumsi bila perlu, tak lama lagi teh herbal dicari-cari, seperti minuman ringan," jelas Harry. Adapun posisi saat ini volume penjualan Liang Teh Cap Panda berkisar 2 juta kaleng per bulan. Yaitu sekitar Rp 6 miliar-Rp 7 miliar per bulan. Harry menargetkan total penjualan Kino di 2011 melompat 20% - 30% dibandingkan tahun lalu atau menyentuh Rp 2 triliun. Menurut dia, ini ditopang Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga yang penjualannya sudah di level Rp 20 miliar per bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News