Kirana Megatara targetkan kapasitas 750.000 ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen remah karet PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) berencana menambah satu pabrik pengolahan. Penambahan pabrik ini dilakukan untuk mengerek kapasitas produksi perusahaan.

Produsen bahan baku ban ini akan menambahkan kapasitas produksinya sebesar 30.000 ton per tahun. Hal ini membuat kapasitas produksi perusahaan bertambah dari sebelumnya 720.000 ton per tahun menjadi 750.000 ton per tahun.

"Saat ini proses pembangunan pabrik untuk penambahan kapasitas sedang dalam proses. Pabrik ini akan bisa mulai beroperasi mulai tahun 2018," ujar Sekretaris Perusahaan KMTR Ferry Sidik, Senin (13/11).


Walau KMTR menambah kapasitas produksi, produksi remah karet perusahaan ini sebenarnya belum mencapai kapasitas maksimal. Hingga September ini saja, total produksi Kirana baru mencapai angka 400.000 ton. Sementara di akhir tahun nanti, KMTR menargetkan total produksi sebesar 500.000 ton.

Penambahan kapasitas ini merupakan langkah antisipasi KMTR. Perusahaan ini mengoperasikan pabrik di lokasi yang berbeda-beda, yaitu di Sumatra dan Kalimantan. Dengan penambahan kapasitas ini, Kirana berharap bisa mengantisipasi apabila terjadi gangguan hasil produksi di lokasi pabrik lainnya.

Menurut Ferry, pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp 130 miliar untuk membangun pabrik tersebut. Namun, ia mengaku alokasi dana untuk pembangunan pabrik tersebut disebar ke beberapa tahun. "Pembangunan pabrik ini kan membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun sehingga dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik baru tidak seluruhnya menggunakan dana belanja modal di tahun ini saja," papar Ferry.

Adapun di tahun 2017 ini, KMTR telah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar. Emiten ini akan menggunakan sebagian capex untuk pembangunan pabrik baru yang terletak di Lampung Tengah dan sisanya untuk keperluan rutin.

Di tahun depan, Kirana mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 170 miliar. Dana yang berasal dari kas internal perusahaan tersebut akan digunakan sebagian untuk penyelesaian pabrik tersebut dan juga kegiatan rutin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati