Kirim BBM perdana, nasib kilang TPPI tak jelas



JAKARTA. PT Tuban Petrochemical Indotama (TPPI) telah melakukan pengiriman perdana produksi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium Ron 88 dengan jumlah 24.000 kilo liter pada Sabtu (17/5). Produksi Premium tersebut, merupakan bagian dari kerjasama pengolahan alias tolling dengan PT Pertamina.

Ketua Serikat Pekerja TPPI Suhariyadi bilang, BBM jenis Premium itu diangkut dengan kapal M.T. Fastron ke terminal transit Manggis milik Pertamina di Padang Bai, Karang Asem, Bali. Kapal M.T. Fastron tiba di terminal transit Manggis, Padang Bai, Bali pada Minggu, (18/5) pukul 19.00 Waktu Indonesia Tengah.

Katanya, pengiriman BBM jenis Premium pertama ini menunjukkan kilang TPPI di Tuban tak hanya bisa memproduksi bahan Petrokimia, tetapi juga BBM jenis Premium, Solar, dan minyak tanah. Kapasitas produksi premium kilang TPPI saat ini adalah 30.000 barel per hari (bph).


Sedangkan kapasitas terpasang produksi premium TPPI sesuai desain jauh lebih besar lagi, yakni bisa mencapai 50.000 bph, untuk kapasitas terpasang produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebanyak 160.000 ton per tahun, minyak tanah 979.255 ton per tahun, solar sebanyak 276.708 ton per tahun, dan residu sebanyak 55.543 ton per tahun.

Meski mampu memproduksi berbagai jenis BBM dan memberikan kontribusi bagi Pertamina, namun Suhardiyadi khawatir dengan nasib kilang TPPI nanti. Sebab, pada 20 Mei 2014 nanti, kerjasama tolling dengan Pertamina akan dihentikan karena perjanjian berakhir. "Ada 700 karyawan di TPPI, tolong dipikirkan nasib kami," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (18/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan