JAKARTA. Membaiknya perekonomian Indonesia membawa berkah tersendiri bagi perusahaan jasa logistik. Kongkritnya, pengiriman ekspor dan impor garmen melalui jasa logistik kian meningkat."Cerahnya sektor industri tekstil di Indonesia mampu mempengaruhi aktivitas ekspor impor industri ini melalui jasa logistik," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) Syarifuddin kemarin (2/9).Salah satu perusahaan logistik yang menikmati kenaikan pengiriman ekspor impor di sektor industri tekstil adalah PT TNT Express Indonesia. Andry Adiwinarso, Sales and Marketing Director TNT Express bilang, sejak awal tahun hingga Agustus 2010, ekspor impor barang seperti benang tekstil, kancing, jaket dan sepatu naik. Rata-rata dalam sehari, salah satu titik layanan TNT di Surabaya mampu mengirimkan 20 paket garmen. Paket tersebut dikirimkan oleh sejumlah industri garmen dari wilayah Jawa dan Bali. Adapun tujuan paket tersebut umumnya untuk ekspor, seperti ke China, India dan Hongkong. "Untuk produk yang diekspor biasanya adalah sampel baik itu sampel bahan maupun sampel produk jadi," kata Andry, Kamis (2/9).Asperindo tidak mempunyai data besaran ekspor impor produk garmen tersebut. Namun, "Kebanyakan yang melayani jasa ekspor impor produk garmen perusahaan logistik besar," kata Syarifuddin.Menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), industri tekstil Indonesia memang bersinar. API memperkirakan, tahun ini, konsumsi per kapita produk TPT (tekstil dan produk tekstil) di Indonesia sebesar 4,5 kilogram (kg) per orang. Adapun nilai ekspornya tahun ini diperkirakan naik 10%-15% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$ 9,26 miliar. Kiriman barang naik
Kiriman garmen via jasa logistik meningkat
JAKARTA. Membaiknya perekonomian Indonesia membawa berkah tersendiri bagi perusahaan jasa logistik. Kongkritnya, pengiriman ekspor dan impor garmen melalui jasa logistik kian meningkat."Cerahnya sektor industri tekstil di Indonesia mampu mempengaruhi aktivitas ekspor impor industri ini melalui jasa logistik," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) Syarifuddin kemarin (2/9).Salah satu perusahaan logistik yang menikmati kenaikan pengiriman ekspor impor di sektor industri tekstil adalah PT TNT Express Indonesia. Andry Adiwinarso, Sales and Marketing Director TNT Express bilang, sejak awal tahun hingga Agustus 2010, ekspor impor barang seperti benang tekstil, kancing, jaket dan sepatu naik. Rata-rata dalam sehari, salah satu titik layanan TNT di Surabaya mampu mengirimkan 20 paket garmen. Paket tersebut dikirimkan oleh sejumlah industri garmen dari wilayah Jawa dan Bali. Adapun tujuan paket tersebut umumnya untuk ekspor, seperti ke China, India dan Hongkong. "Untuk produk yang diekspor biasanya adalah sampel baik itu sampel bahan maupun sampel produk jadi," kata Andry, Kamis (2/9).Asperindo tidak mempunyai data besaran ekspor impor produk garmen tersebut. Namun, "Kebanyakan yang melayani jasa ekspor impor produk garmen perusahaan logistik besar," kata Syarifuddin.Menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), industri tekstil Indonesia memang bersinar. API memperkirakan, tahun ini, konsumsi per kapita produk TPT (tekstil dan produk tekstil) di Indonesia sebesar 4,5 kilogram (kg) per orang. Adapun nilai ekspornya tahun ini diperkirakan naik 10%-15% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$ 9,26 miliar. Kiriman barang naik