Kisah dari pengungsian longsor Banjarnegara



BANJARNEGARA. Parmono (47), warga Dusun Pekik, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara tak pernah menyangka tempatnya berteduh sehari-hari luluh lantak tertimbun longsor. 

Saat bencana Jumat (12/12) sore kemarin, kata dia, warga di dusun tersebut tengah berada di dalam rumah masing-masing. Mereka berhamburan keluar rumah saat merasakan getaran tanah. 

Dengan panik, mereka berlari mencari tempat aman. Hingga kini mereka mengungsi di balai Desa Karangkobar, Kecamatan Karangkobar.


"Mulai di sini (pengungsian) sejak kemarin. Semua warga di Dusun Pekik, dan Desa Sampang pada mengungsi semua, tidak ada yang tertinggal di sana," ujar Parmono di lokasi pengungsian Balai Desa Karangkobar, Sabtu (13/12) malam.

Kata dia, semua warga Desa Sampang telah diminta untuk mengungsi. Semua warga menuruti imbauan untuk menyelamatkan diri.

"Kemarin ya teriak-teriak untuk mengungsi. Tidak disiarkan di toa, karena lampunya mati. Seketika itu juga warga langsung berlari dan menyelamatkan diri," tutur dia.

Pengungsi

Berdasarkan pantauan, ada beberapa tempat pengungsian di Karangkobar, antara lain Balai Desa, Balai TPQ, gedung SMA Karangkobar, Kantor Kecamatan Karangkobar dan perumahan warga sekitar.

"Ada warga juga yang mengungsi di sanak saudaranya," kata dia. 

Di tempat pengungsian, Parmono mengucapkan terima kasih yang amat sangat kepada para relawan. Semua kebutuhan dasar terpenuhi di pengungsian itu. 

Beberapa warga terlihat menghibur diri dengan bermain bersama anak-anak. Meski begitu, wajah mereka terlihat lesu. Beberapa dari mereka terlihat tertegun. Mata mereka merah dan berkaca-kaca. 

Koordinator posko Balai Desa Karangkobar, Ivan Adianto mengatakan, untuk sementara ini pengungsi yang berada di balai desa berjumlah 126 orang. Jumlah warga yang hendak mengungsi terus bertambah sejak longsor terjadi pada Jumat kemarin.

"Mereka kami tempatkan di balai desa ini. Ada dua ruangan besar balai desa. Kami juga berusaha bantu mereka semaksimal mungkin," ujar dia. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto