Kisah haru Habibie yang ngotot ingin dimakamkan di samping Ainun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisah cinta Baharuddin Jusuf Habibie terhadap istrinya sudah tidak diragukan lagi. Bagi Presiden ketiga RI itu, raga boleh terpaut dengan Hasri Ainun Besari saat belahan jiwanya meninggal sembilan tahun silam. Namun, jiwa Ainun tetap menjadi nyala api di hatinya.

Diakui Habibie, saat ditinggal istrinya pergi ke "dimensi lain", begitu ia menyebutnya, tak bisa diungkapkan betapa hancur dirinya. Butuh waktu lama, bahkan hingga hela nafas terakhirnya, untuk bisa move on, meski sudah merelakan.

Baca Juga: Presiden Jokowi pimpin upacara pemakaman BJ Habibie


Bahkan saat meninggal pun, Habibie tak mau tubuhnya jauh-jauh dari Ainun. Dalam tayangan Mata Najwa di Metro TV, Juni 2016, Habibie mengungkapkan ada syarat mutlak yang ia sampaikan saat Ainun meninggal. Ia mau Ainun dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, asalkan di sebelahnya nanti kelak menjadi makamnya.

"Saya tahu dia (Ainun) di kavling 121 di TMP Kalibata. Di Kavling 120 kosong, (itu) tempat saya nanti," kata Habibie.

"Pak Habibie sudah siapkan kavling di sampingnya?" sahut Najwa.

"Iya. Saya buat persyaratan, tidak mau istri saya dimakamkan di TMP Kalibata kalau saya tidak di sebelahnya. Kalau tidak, tidak usah," kata Habibie lagi.

Baca Juga: Dua putra Habibie turunkan jenazah sang ayah ke liang lahat

Permintaan itu kini terkabul. Habibie yang tutup usia pada Rabu (11/8) petang akhirnya kembali dipertemukan dengan Ainun di TMP Kalibata. Sesuai permintaan Habibie, kavling 121 untuk Ainun dan kavling 120 untuknya.

BJ Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Menurut keterangan anak Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Habibie yang Ngotot Ingin Dimakamkan di Samping Ainun" Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita Editor : Diamanty Meiliana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie