Kisah Ilham Pinastiko membuat jam tangan dari kayu hingga jamur (2)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sudah mengantongi predikat sebagai vegan watch pertama di dunia, Ilham Pinastiko, pemilik Pala Nusantara tak berhenti di situ saja. Adanya predikat tersebut jadi pemantik Pala Nusantara untuk terus mengeluarkan konsep jam tangan eksotik lainnya.

Memiliki keunggulan disektor riset dan pengembangan tak di sia-siakan oleh Ilham. Mulai dari jam tangan eksotik bertema mitologi budaya Indonesia, hingga vegan watch jadi produk pembeda Pala Nusantara.
 
"Pala di bagian riset, karena itulah kenapa kami selalu ada produk baru, desain baru. Itulah kenapa disebut exotic watch. Jadi, bukan melulu kayu saja, tembaga saja, tapi kami selalu kembangkan bahan material lainnya," jelas Ilham.
 
Pria yang hobi beternak ini bahkan memberi bocoran akan ada kolaborasi dengan Hierka. Oh iya, Hierka juga sempat dibahas KONTAN sebelumnya. Hierka adalah produsen sepatu dengan bahan kulit ceker ayam.
 
Nantinya, Ilham ingin ada satu produk dari Pala Nusantara yang berkolaborasi dengan Hierka. Ia ingin kulit ceker ayam dapat menjadi alternatif pengganti kulit hewan eksotik seperti ular dan buaya.
 
"Jadi akan ada pameran di Milan tahun ini. Nah, ada pertanyaan soal desain baru Pala Nusantara. Saya riset di Milan kan jago di craft, kenapa tak kolaborasi sama Hierka buat bikin jam tangan kulit ceker ayam," jelas Ilham.
 
Mimpi lainnya yang Ilham ungkap ialah ingin Pala Nusantara berperan dalam pelestarian lingkungan. Ide unik lainnya adalah membuat jam tangan dari limbah botol plastik air mineral. Namun,  untuk rencana ini Ilham masih terus mengembangkannya.
 
Upaya Ilham dengan melahirkan berbagai macam desain jam tangan dan berkolaborasi dengan pengusaha lain bisa mewujudkan mimpi-mimpinya tersebut. Selain itu, Ilham  ingin Pala Nusantara menjadi jam nasional.
 
"Mungkin 10 tahun lagi saya ingin Pala Nusantara ini jadi jam nasional. Misalnya seperti Seiko saat orang dengar itu langsung tahu bahwa itu jam tangan Jepang, sama nantinya saat orang dengar Pala Nusantara wah ini jam asal Indonesia," ungkap Ilham.
 
Meski memiliki serangkaian rencana terstruktur, Pala Nusantara masih mengalami kendala tersendiri. Edukasi terutama di dalam negeri jadi kendala. Ia menyebut bahwa jam tangan bagus tak harus dari kulit sapi dan kulit hewan eksotik masih sulit.
 
Terutama untuk produk vegan watch, Ilham akui produknya sangat diterima baik di kancah internasional, namun kurang di lokal.
"Orang kita kalau misal dengar kulit imitasi, kulit jamur atau lainnya pasti kesannya KW (tiruan) dan palsu.                                      
 
 (Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Markus Sumartomjon