KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap pelaku usaha pasti memiliki pengalaman berada di titik terendah dalam membesarkan usahanya. Termasuk juga Indah Trisnawati saat mengembangkan Lombok Orchid sejak 2010. Saat awal membuka usaha tanaman anggrek, respon masyarakat terbilang positif dan penjualan terus meningkat. Namun di awal tahun 2015, usaha anggrek yang dijalankan Indah perlahan menurun. Dan jadi periode tersuram dalam bisnisnya. Kondisi tersebut diperparah oleh sistem manajemen yang tidak ia tata dengan baik, dan semua serba tidak teratur. Ia belum punya prosedur standar operasional (SOP), tidak ada jam kerja dan data keuangan tidak tersusun rapi. Energinya habis mengatur segala hal tanpa membangun sistem manajemen jelas. "Terpuruknya karena tidak tercatat dan tidak ada SOP," ungkap ibu satu anak ini ke KONTAN.
Kisah Indah Trisnawati menjadi pebisnis anggrek di Lombok (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap pelaku usaha pasti memiliki pengalaman berada di titik terendah dalam membesarkan usahanya. Termasuk juga Indah Trisnawati saat mengembangkan Lombok Orchid sejak 2010. Saat awal membuka usaha tanaman anggrek, respon masyarakat terbilang positif dan penjualan terus meningkat. Namun di awal tahun 2015, usaha anggrek yang dijalankan Indah perlahan menurun. Dan jadi periode tersuram dalam bisnisnya. Kondisi tersebut diperparah oleh sistem manajemen yang tidak ia tata dengan baik, dan semua serba tidak teratur. Ia belum punya prosedur standar operasional (SOP), tidak ada jam kerja dan data keuangan tidak tersusun rapi. Energinya habis mengatur segala hal tanpa membangun sistem manajemen jelas. "Terpuruknya karena tidak tercatat dan tidak ada SOP," ungkap ibu satu anak ini ke KONTAN.