KONTAN.CO.ID - RINJANI. Menjalani kehidupan di desa dengan suasana damai, tenang dan udara segar adalah impian banyak orang. Meski demikian, tidak banyak orang yang berani keluar dari zona nyaman perkotaan dan memilih pedesaan sebagai tempat tinggal. Kaum urban umumnya enggan untuk kembali ke desa asal dengan berbagai alasan. Mulai tak ada pekerjaan, susah mengais rezeki hingga sepi yang mencekam. Namun, ini tak berlaku bagi Laely Farida. Tidak seperti pilihan kaum urban kebanyakan, sejak duduk di bangku kuliah, Laely justru bercita-cita tinggal dan melakukan sesuatu di desa asalnya di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kisah Laely Farida merintis penginapan di kaki gunung Rinjani (bagian 1)
KONTAN.CO.ID - RINJANI. Menjalani kehidupan di desa dengan suasana damai, tenang dan udara segar adalah impian banyak orang. Meski demikian, tidak banyak orang yang berani keluar dari zona nyaman perkotaan dan memilih pedesaan sebagai tempat tinggal. Kaum urban umumnya enggan untuk kembali ke desa asal dengan berbagai alasan. Mulai tak ada pekerjaan, susah mengais rezeki hingga sepi yang mencekam. Namun, ini tak berlaku bagi Laely Farida. Tidak seperti pilihan kaum urban kebanyakan, sejak duduk di bangku kuliah, Laely justru bercita-cita tinggal dan melakukan sesuatu di desa asalnya di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).