KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui Mantri BRI terus mengenalkan produk BRI di berbagai daerah. Tak hanya itu, Mantri BRI juga melakukan pendampingan UMKM. Salah satunya, Hari Purwanto, Mantri BRI Desa Pujon Kidul Kabupaten Malang. Ia bercerita, dirinya telah menjadi Mantri BRI sejak tahun 2016. Awalnya tugas Mantri bertugas mengenalkan produk-produk BRI kepada masyarakat. Seperti pinjaman dan simpanan. Namun, seiring perkembangan digitalisasi, Mantri BRI saat ini juga turut melakukan pendampingan kluster UMKM di desa.
Hari menyampaikan, rencana pengembangan kluster baru di Desa Pujon Kidul pada tahun 2024. Yakni kluster produk hasil tani dari bawang merah dan kluster wisata edukasi. Kluster wisata edukasi berisi gabungan dari kluster-kluster yang ada di Desa Pujon Kidul. Antara lain, kluster batik, kluster ternak, kluster UMKM, dan kluster home stay, dan kluster biogas. “Selanjutnya, kami melakukan pelatihan di masing-masing kluster,” terang Hari saat dihubungi Kontan, Selasa (2/1).
Baca Juga: Cerita Mantri BRI Tingkatkan Akses Keuangan di Desa Megulung Kidul Hari menuturkan, transaksi masing-masing unit usaha dan pembukuan yang semula dilakukan secara manual, saat ini dipermudah dengan digital. Artinya semua unit usaha sudah mempunyai rekening BRI. “Jadi untuk mempermudah pembukuannya, uang keluar dan masuk, dan juga biaya biaya yang dikeluarkan, dan dana apa yang masuk ke masing-masing unit,” ucap Hari. Selain itu, Hari mengatakan, salah satu produk yang diakses masyarakat Desa Pujon (debitur) adalah produk kredit ultra mikro KECE BRI. Pinjaman KECE merupakan pinjaman yang bersifat tanpa jaminan. Yang terpenting, masyarakat yang mengakses pinjaman ini memiliki usaha dan omzet untuk membayar angsuran.
Nilai pinjaman KECE yang dicairkan berada di kisaran Rp 500.000 sampai Rp 10 juta, tergantung kebutuhan debitur. Selain itu, produk yang juga biasa diakses adalah KUR. Hari mengatakan, pengajuan KUR yang dilakukan biasanya untuk tambahan modal produksi dan modal pembelian alat. “Kalau untuk modal kerja misalnya pinjaman KECE itu kan maksimal Rp 10 juta. Kalau KUR rata-rata di Rp 50 juta, tapi biasanya kalau untuk investasi pembelian alat atau pengembangan usaha Rp 50 juta ke atas, Rp 60 juta sampai Rp 100 juta, sampai Rp 150 juta, rata-rata,” jelas Hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat