KONTAN.CO.ID - Lionel Messi lahir pada tanggal 24 Juni 1987 di Rosario, Santa Fe. Ia adalah anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Jorge Messi, seorang manajer pabrik baja, dan Celia Cuccittini, yang bekerja di bengkel pembuatan magnet. Dari pihak ayah, Messi memiliki keturunan Italia dan Spanyol, yakni cicit dari imigran asal daerah Marche di Laut Adriatik tengah-utara Italia. Sementara dari pihak ibu, ia memiliki garis keturunan Italia yang dominan. Tumbuh besar dalam keluarga yang kompak dan sangat menyukai sepak bola, "Leo" sejak dini sudah menunjukkan gairah terhadap olahraga tersebut.
Ia kerap bermain bersama kedua kakaknya, Rodrigo dan Matías, serta sepupunya, Maximiliano dan Emanuel Biancucchi (keduanya kelak juga menjadi pesepakbola profesional).
Baca Juga: Statistik Prestasi Ini Bukti Lionel Messi Memang Patut Menjadi Legenda Pada usia empat tahun, Messi bergabung dengan klub lokal Grandoli, di mana ia dilatih oleh ayahnya sendiri. Namun, pengaruh terbesarnya dalam bermain bola justru datang dari sang nenek dari pihak ibu, Celia. Sang nenek yang selalu mendampinginya saat latihan dan pertandingan. Kepergian neneknya tak lama sebelum ulang tahun Messi yang ke-11 sangat membekas. Sebagai seorang Katolik yang taat, sejak saat itu Messi merayakan golnya dengan menengadah ke langit sebagai bentuk penghormatan kepada neneknya. "Ketika melihatnya, Anda akan berpikir: anak ini tidak bisa bermain bola. Dia kerdil, terlalu rapuh, dan terlalu kecil. Tapi Anda segera menyadari bahwa dia terlahir berbeda, bahwa dia adalah fenomena dan akan menjadi sesuatu yang luar biasa." - kesan pertama pelatih muda Newell's Old Boys, Adrián Coria, tentang Messi yang saat itu berusia 12 tahun.
Baca Juga: Lionel Messi: Pernah Mundur dari Timnas Argentina, Sebelum Juara Dunia FIFA Sebagai pendukung setia Newell's Old Boys sejak kecil, Messi bergabung dengan klub Rosario itu pada usia enam tahun. Selama enam tahun bermain untuk Newell's, ia mencetak hampir 500 gol sebagai anggota "Mesin 1987", tim muda yang nyaris tak terkalahkan dan dinamai sesuai tahun kelahiran mereka. Messi juga kerap menghibur penonton dengan pertunjukan trik bola selama jeda pertandingan tim utama.. Namun, masa depan Messi sebagai pemain profesional terancam ketika ia didiagnosis dengan defisiensi hormon pertumbuhan di usia 10 tahun.
Baca Juga: Lionel Messi: Bocah 13 Tahun Hijrah ke Barcelona demi Sepakbola Gangguan hormon pertumbuhan adalah kondisi ketika seorang anak kekurangan hormon pertumbuhan. Jika tidak berhasil diobati, si anak akan perawakan pendek, tulang lemah, dan ketidakmampuan untuk mentolerir olahraga. Asuransi kesehatan ayah Messi hanya menanggung biaya terapi hormon pertumbuhan selama dua tahun, yang biayanya sedikitnya $1.000 per bulan (sekitar Rp 15 juta dengan kurs saat ini). Newell's awalnya setuju untuk membantu, tetapi kemudian mengingkari janji mereka.
Saat itu bakat Messi menarik minat klub Buenos Aires, River Plate. Playmaker mereka, Pablo Aimar, sangat diidolakan oleh Messi. Namun Messi gagal direkrut River Plate. Ada spekulasi itu disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang buruk.
Baca Juga: Lionel Messi, Cek Statistik Prestasi Legenda Sepak Bola Argentina Ini Akan tetapi, dalam wawancara tahun 2019, Messi mengungkapkan bahwa klub itu sebenarnya menawarkan untuk membiayai perawatan medisnya meskipun pada akhirnya menolaknya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana