KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Mochtar Riady, Chairman Lippo Group berbagi kisahnya dalam membangun perusahaan di bidang kesehatan. Ia mengaku, semangatnya dalam mengembangkan rumah sakit adalah berkaca dari pengalaman pribadi sejak kecil dengan tujuan untuk menolong masyarakat Indonesia. "Magelang mengingatkan saya pada masa lalu, saya merasa seperti kembali ke tempat lahir saya di Batu Malang, dan saya ingat bahwa saat saya usia tujuh bulan kakek saya meninggal dunia, lalu saat usia saya enam tahun nenek saya meninggal dunia, dan saat usia saya sembilan tahun ibu saya juga meninggal dunia, dan dalam waktu dua tahun, tiga adik saya meninggal dunia itu semua karena tidak ada rumah sakit di Kota Batu" ungkap Mochtar, sebelum melakukan Topping Off RSU Syabbanul Wathon di Tegal Rejo, Magelang Selasa,(20/3). Pengalaman ini menciptakan trauma pada Mochtar. Menurutnya, sang putra, James Riady sangat megerti apa yang diinginkan sang ayah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas rumah sakit di pelosok diantaranya di Labuan Bajo dan Papua guna menunjang kebutuhan kesehatan masyarakat yang masih jauh dari jangkauan RS. "Dengan adanya RS ini untuk menolong banyak orang", tambahnya.
Kisah Mochtar Riady dalam membangun rumah sakit
KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Mochtar Riady, Chairman Lippo Group berbagi kisahnya dalam membangun perusahaan di bidang kesehatan. Ia mengaku, semangatnya dalam mengembangkan rumah sakit adalah berkaca dari pengalaman pribadi sejak kecil dengan tujuan untuk menolong masyarakat Indonesia. "Magelang mengingatkan saya pada masa lalu, saya merasa seperti kembali ke tempat lahir saya di Batu Malang, dan saya ingat bahwa saat saya usia tujuh bulan kakek saya meninggal dunia, lalu saat usia saya enam tahun nenek saya meninggal dunia, dan saat usia saya sembilan tahun ibu saya juga meninggal dunia, dan dalam waktu dua tahun, tiga adik saya meninggal dunia itu semua karena tidak ada rumah sakit di Kota Batu" ungkap Mochtar, sebelum melakukan Topping Off RSU Syabbanul Wathon di Tegal Rejo, Magelang Selasa,(20/3). Pengalaman ini menciptakan trauma pada Mochtar. Menurutnya, sang putra, James Riady sangat megerti apa yang diinginkan sang ayah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas rumah sakit di pelosok diantaranya di Labuan Bajo dan Papua guna menunjang kebutuhan kesehatan masyarakat yang masih jauh dari jangkauan RS. "Dengan adanya RS ini untuk menolong banyak orang", tambahnya.