KONTAN.CO.ID - MANILA. Hampir setiap hari Willer Gualva datang ke Freedom Island, Metro Manila Filipina. Berbekal sarung tangan, sepatu bot karet dan penggaruk, pria 68 tahun ini mengangkat sampah dari pinggiran pantai pulau tersebut. Tidak ada yang tinggal di pulau itu, namun setiap pagi pantainya tertutup sampah, sebagian besar berupa shampoo sachet, pasta gigi, deterjen sachet dan kopi sachet yang dibawa ke laut. “Kami mengumpulkan sebagian besar plastik di sini dan jenis nomor satu adalah sachet,” kata Gualva, satu dari 17 orang yang dipekerjakan oleh Department of Environment and Natural Resources (DENR) Filipina untuk menyisir dan membersihkan sampah di pulau tersebut.
Kisah sampah plastik di Filipina yang kian mengkhawatirkan
KONTAN.CO.ID - MANILA. Hampir setiap hari Willer Gualva datang ke Freedom Island, Metro Manila Filipina. Berbekal sarung tangan, sepatu bot karet dan penggaruk, pria 68 tahun ini mengangkat sampah dari pinggiran pantai pulau tersebut. Tidak ada yang tinggal di pulau itu, namun setiap pagi pantainya tertutup sampah, sebagian besar berupa shampoo sachet, pasta gigi, deterjen sachet dan kopi sachet yang dibawa ke laut. “Kami mengumpulkan sebagian besar plastik di sini dan jenis nomor satu adalah sachet,” kata Gualva, satu dari 17 orang yang dipekerjakan oleh Department of Environment and Natural Resources (DENR) Filipina untuk menyisir dan membersihkan sampah di pulau tersebut.