SINGAPURA. Hubungan Singapura dengan Indonesia sering panas dingin. Hubungan kedua negara ini kadang memanas bila menyangkut isu lingkungan seperti polusi asap, isu perbankan dan transaksi keuangan seperti pengejaran dana hasil korupsi yang diparkir di Singapura. Kini Singapura mau menciptakan hubungan baik dengan negara sekitar termasuk Indonesia melalui Singapore International Foundation (SIF), lembaga non profit yang didanai oleh institusi swasta dan pemerintah Singapura sejak 1992. Tahun ini, SIF mau memperbanyak fokus kegiatannya di Indonesia di bidang sosial bisnis dan enterpreneurship. Para pengusaha muda Indonesia akan diundang untuk mengikuti kompetisi bisnis. Peserta terpilih akan mengikuti training di India dan Thailand, mendapatkan konsultasi bisnis, serta menambah jaringan sesama pengusaha muda di kawasan ASEAN. "Indonesia memiliki banyak pengusaha muda yang sangat potensial," kata Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF, di Singapura, Senin (25/5). Selain di bidang social business dan enterpreneurship, SIF menyelenggarakan kerjasama di bidang kesehatan dengan memberikan training perawatan paliatif kepada dokter dan perawat spesialis kanker. Juga di bidang pendidikan dengan mengirim pengajar dari Singapura ke sekolah-sekolah dasar hingga SMA di Indonesia. Menurut Titus Cheong, Direktur Program SIF, kegiatan SIF berbeda dengan pemerintah Singapura. Kontribusi pemerintah adalah membantu administrasi dan kelancaran kerjasama SIF dengan pihak-pihak di luar negeri. Sedangkan dana program banyak dibantu dari perusahaan swasta Singapura, seperti Bank UBS. "Ini kegiatan masyarakat dengan masyarakat," tutur Titus. Diantara banyak alumni peserta SIF adalah Ridwan Kamil, walikota Bandung. Ridwan mengikuti kegiatan SIF di Singapura saat menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pertengahan Juni nanti (13/6), Ridwan akan meluncurkan buku tentang kesaksian lima orang Indonesia tentang Singapura. Selain memuat kesaksian Ridwan, buku itu memuat kesaksian Stephen Riady, cucu pendiri Lippo Group Mokhtar Riady yang kini aktif di bidang pendidikan, seni dan olahraga melalui Stephen Riady Center, di Singapura. Bisnis keluarga pemilik Lippo memang sudah menggurita di Singapura. Selain memiliki Lippo Center, gedung perkantoran di Singapura, Lippo telah menggadaikan sejumlah asset propertinya di Indonesia ke dalam Real Estate Invesment Trust (REIT) di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kisah Singapura, Ridwan Kamil, dan Lippo Group
SINGAPURA. Hubungan Singapura dengan Indonesia sering panas dingin. Hubungan kedua negara ini kadang memanas bila menyangkut isu lingkungan seperti polusi asap, isu perbankan dan transaksi keuangan seperti pengejaran dana hasil korupsi yang diparkir di Singapura. Kini Singapura mau menciptakan hubungan baik dengan negara sekitar termasuk Indonesia melalui Singapore International Foundation (SIF), lembaga non profit yang didanai oleh institusi swasta dan pemerintah Singapura sejak 1992. Tahun ini, SIF mau memperbanyak fokus kegiatannya di Indonesia di bidang sosial bisnis dan enterpreneurship. Para pengusaha muda Indonesia akan diundang untuk mengikuti kompetisi bisnis. Peserta terpilih akan mengikuti training di India dan Thailand, mendapatkan konsultasi bisnis, serta menambah jaringan sesama pengusaha muda di kawasan ASEAN. "Indonesia memiliki banyak pengusaha muda yang sangat potensial," kata Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF, di Singapura, Senin (25/5). Selain di bidang social business dan enterpreneurship, SIF menyelenggarakan kerjasama di bidang kesehatan dengan memberikan training perawatan paliatif kepada dokter dan perawat spesialis kanker. Juga di bidang pendidikan dengan mengirim pengajar dari Singapura ke sekolah-sekolah dasar hingga SMA di Indonesia. Menurut Titus Cheong, Direktur Program SIF, kegiatan SIF berbeda dengan pemerintah Singapura. Kontribusi pemerintah adalah membantu administrasi dan kelancaran kerjasama SIF dengan pihak-pihak di luar negeri. Sedangkan dana program banyak dibantu dari perusahaan swasta Singapura, seperti Bank UBS. "Ini kegiatan masyarakat dengan masyarakat," tutur Titus. Diantara banyak alumni peserta SIF adalah Ridwan Kamil, walikota Bandung. Ridwan mengikuti kegiatan SIF di Singapura saat menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pertengahan Juni nanti (13/6), Ridwan akan meluncurkan buku tentang kesaksian lima orang Indonesia tentang Singapura. Selain memuat kesaksian Ridwan, buku itu memuat kesaksian Stephen Riady, cucu pendiri Lippo Group Mokhtar Riady yang kini aktif di bidang pendidikan, seni dan olahraga melalui Stephen Riady Center, di Singapura. Bisnis keluarga pemilik Lippo memang sudah menggurita di Singapura. Selain memiliki Lippo Center, gedung perkantoran di Singapura, Lippo telah menggadaikan sejumlah asset propertinya di Indonesia ke dalam Real Estate Invesment Trust (REIT) di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News