KONTAN.CO.ID - Isra Miraj jatuh pada hari Jumat, 8 Februari 2024 atau 27 Rajab 1445 Hijriah dan sudah sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Isra dan Miraj adaah salah satu peristiwa penting dalam sejarah panjang agama Islam. Peristiwa ini mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW yang amat penting. Bersumber dari situs biroekbang.bantenprov.go.id, Isra dalam bahasa Arab berarti perjalanan di malam hari, sementara Miraj adalah kenaikan.
Kesedihan Nabi Muhammad SAW
Dalam perjalanan menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad SAW sering kali berhadapan dengan berbagai macam cobaan. Bahkan Nabi Muhammad SAW sempat putus asa hingga nyaris menyerah dalam berdakhwah disebabkan am al-huzn. Am al-huzn merupakan sebutan dari tahun kesedihan. Pada tahun tersebut, Nabi Muhammad SAW mengalami duka yang sangat mendalam. Bersumber dari situs Muhammadiyah, tahun kesedihan merujuk pada peristiwa wafatnya Siti Khadijah dan Abu Thalib. Keduanya merupakan sosok yang sangat penting bagi Nabi Muhammad SAW. Siti Khadijah merupakan istri yang taat dan senantiasa mendukung dakwah Islam dan risalah Nabi. Sedangkan Abu Thalib merupakan paman yang senantiasa melindungi beliau dari ancaman musuh. Namun, berkat iman yang kuat dan perlindungan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mampu bertahan dan terus gigih menyebarkan ajaran agama Islam.Peristiwa Isra Miraj
Di tengah tekanan kaum kafir Quraisy dan kesedihan yang mendalam, keajaiban datang. Suatu ketika Rasulullah, saat bermalam di rumah sepupunya Hummu Hani', tiba-tiba tergerak untuk mengunjungi Ka'bah. Ketika sampai di Ka'bah, beliau mengantuk dan terlelap di Hijr Ismalil, yang berada di sebelah utara Ka'bah. Saat Nabi Muhammad SAW terlelap, malaikat Jibril datang dan membangunkan beliau hingga tiga kali. Setelah Rasulullah bangun, beliau diajak oleh Jibril berkelana menggunakan hewan bersayap bernama buraq. Baca Juga: 30 Ucapan Isra Mikraj 2024 Bahasa Inggris dan Artinya yang Islami dan Penuh Makna Nabi Muhammad SAW bersama Jibril pergi menuju Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) di Yerusalem. Peristiwa ini disebut dengan Isra. Jarak antara Mekah dengan Baitul Maqdis ditempuh dengan perjalanan selama satu bulan menggunakan unta. Namun, Rasulullah mampu mencapai Yerusalem hanya dalam waktu satu malam mengendarai buraq. Di Baitul Maqdis, Nabi Muhammadi SAW bertemu dengan para Nabi terdahulu dan memimpin para Rasul untuk bersembahyang kepada Allah SWT. Selesai sembahyang, Rasulullah diangkat menuju langit ketujuh dalam kurun waktu kurang dari semalam. Peristiwa ini dikenal dengan nama Miraj. Dengan kuasa Allah SWT, Rasulullah menembus ruang, waktu, dan bentuk lahiriah bumi hingga ke puncak Sidratul Muntaha. Mengutip dari biroekbang.bantenprov.go.id, pada setiap tingkatan langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di antaranya:- Langit pertama: Nabi Adam
- Langit kedua: Nabi Isa dan Yahya
- Langit ketiga: Nabi Yusuf
- Langit keempat: Nabi Idris
- Langit kelima: Nabi Harun
- Langit keenam: Nabi Musa
- Langit ketujuh: Nabi Ibrahim