KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membangun sebuah wilayah yang sering terkena dampak kekeringan menjadi desa wisata bukan pekerjaan mudah. Inilah yang dialami Sugeng Handoko, penggagas dan pendiri Ekowisata Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Perjalannya membuat desa wisata sendiri tidak mudah. Bahkan Sugeng sempat dianggap anak kemarin sore oleh beberapa warga desa yang lebih tua. Apalagi sebelumnya warga sudah terbiasa berjualan kayu dan batu. "Proses yang paling susah mengedukasi masyarakat dan mengubah kebiasaan itu agak susah," ungkapnya kepada KONTAN. Inilah yang membuat dirinya dalam menjalakan konsep ekowisata di Desa Nglanggeran di tahun pertama merupakan masa terberat bagi Sugeng dan koleganya di Karang Taruna Bukit Putra Mandiri. Namun dirinya tidak patah arang dalam mengedukasi warga.
Kisah Sugeng Handoko mendirikan ekowisata desa Nglanggeran (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membangun sebuah wilayah yang sering terkena dampak kekeringan menjadi desa wisata bukan pekerjaan mudah. Inilah yang dialami Sugeng Handoko, penggagas dan pendiri Ekowisata Desa Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Perjalannya membuat desa wisata sendiri tidak mudah. Bahkan Sugeng sempat dianggap anak kemarin sore oleh beberapa warga desa yang lebih tua. Apalagi sebelumnya warga sudah terbiasa berjualan kayu dan batu. "Proses yang paling susah mengedukasi masyarakat dan mengubah kebiasaan itu agak susah," ungkapnya kepada KONTAN. Inilah yang membuat dirinya dalam menjalakan konsep ekowisata di Desa Nglanggeran di tahun pertama merupakan masa terberat bagi Sugeng dan koleganya di Karang Taruna Bukit Putra Mandiri. Namun dirinya tidak patah arang dalam mengedukasi warga.