KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wajah Desa Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul Yogyakarta mulai berubah. Areal yang dulunya tandus, sedikit demi sedikit mulai menghijau dan bergairah. Perubahan ini tidak terlepas dari gerakan pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh Sugeng Handoko. Gerakan tersebut ternyata bisa mendorong partisipasi warga lebih aktif. Warga pun mulai menghidupkan kembali potensi perkebunan dan peternakan mereka. Semisal mengembangkan perkebunan durian dan kelengkeng. Dan tidak lagi mengandalkan kayu dan batu sebagai sumber pemasukan. Penanaman pohon secara rutin juga getol digalakkan di desa dengan luas 45 hektare tersebut. "Pada 2012, desa kami dapat hibah sekitar Rp 1,04 miliar dari pemerintah provinsi untuk membuat embung di tiga dusun Nglanggeran," jelas Sugeng.
Kisah Sugeng Handoko mendirikan ekowisata desa Nglanggeran (bagian 3)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wajah Desa Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul Yogyakarta mulai berubah. Areal yang dulunya tandus, sedikit demi sedikit mulai menghijau dan bergairah. Perubahan ini tidak terlepas dari gerakan pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh Sugeng Handoko. Gerakan tersebut ternyata bisa mendorong partisipasi warga lebih aktif. Warga pun mulai menghidupkan kembali potensi perkebunan dan peternakan mereka. Semisal mengembangkan perkebunan durian dan kelengkeng. Dan tidak lagi mengandalkan kayu dan batu sebagai sumber pemasukan. Penanaman pohon secara rutin juga getol digalakkan di desa dengan luas 45 hektare tersebut. "Pada 2012, desa kami dapat hibah sekitar Rp 1,04 miliar dari pemerintah provinsi untuk membuat embung di tiga dusun Nglanggeran," jelas Sugeng.